Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Wakil Ketua klub SGS Bandung, Taufik Hidayat, memberikan tanggapan mengenai sindiran-sindiran yang suka dilontarkan Fajar Alfian terkait bonus.
Sebelumnya Taufik Hidayat sempat geram lantaran Fajar Alfian selalu berusaha untuk mengejar bonus dari SGS Bandung.
Hal ini dipicu lantaran Fajar Alfian merasa berbeda nasib dengan pasangannya, Muhammad Rian Ardianto yang selalu mendapat bonus prestasi dari Djarum yang merupakan klubnya.
Sindiran pernah diucapkan Fajar setelah membawa Indonesia meraih Thomas Cup 2020.
"Selamat bro @rianardianto @marcusfernaldig atas prestasi juara Thomas dari clubnya pribadi. Salut," tulis Fajar dalam instastorynya pada 25 Januari lalu.
"Asian Games, World Champ, terakhir Thomas Cup (dapat bonus semua). Club kita kapan ya Ting? @sinisukaanthony," lanjutnya.
Fajar Alfian dan Anthony Sinisuka Ginting merupakan bagian dari SGS Bandung.
Sayangnya kondisi SGS Bandung berbeda dengan klub-klub lain.
Baca Juga: Fajar Alfian Dapat Lampu Hijau untuk Pindah Klub, Maharnya 4 Kali Hadiah Juara All England
Semisal PB Djarum dan PB Jaya Raya yang doyan menggelontorkan bonus kepada atlet berprestasi.
Mengetahui kondisi anak asuhnya di SGS Bandung, Taufik Hidayat buka suara.
Berbicara seputar pemberian bonus, Taufik menuturkan semua tergantung batas kemampuan klub dalam memberikan apresiasi.
Selain itu, Taufik juga mempersilahkan bagi Fajar Alfian apabila berkeinginan meninggalkan SGS Bandung untuk bergabung dengan klub lain.
Akan tetapi, Fajar harus mengikuti langkah-langkah terkait proses perpindahan mengikuti aturan dari PP PBSI seputar biaya transfer.
Disebutkan dalam aturan PP PBSI, Fajar diperkenankan membayar minimal Rp 2 miliar untuk mahar transfer pindah ke klub lain.
Baca Juga: Merasa Tidak Dianggap, Taufik Hidayat Tinggalkan Jabatannya di PP PBSI
"Kalau atlet mau pindah ya silahkan saja kalau dia (Fajar) bisa lebih berprestasi lagi, yang penting dia harus bahagia dan berprestasi lagi," kata Taufik di STC Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
"Jangan Cuma perkara dia emosi, dia marah terus pindah."
"Tetapi ya ada transfernya karena kalau PBSI pusat ada aturannya. Jadi ranking 1-5 berapa, 5-10 berapa."
"Kalau tidak salah, Fajar kalau mau pindah itu di peraturan harus (bayar) minimal 2 M, karena ranking dia 7 kalau naik lagi rankingnya ya jumlahnya naik lagi," tuturnya seperti dikutip BolaSport.com dari Tribunnews.
Taufik menambahkan bahwa biaya transfer yang disepakati bisa saja lebih banyak tergantung dari permintaan SGS Bandung.
Seandainya Fajar rela menggelontorkan dana berlimpah untuk proses perpindahan klub, mantan staf khusus menpora tersebut sudah mempunyai langkah.
Taufik berencana menggunakan mahar yang diberikan Fajar untuk pembinaan di SGS Bandung.
"Uang segitu ya banyak banget kami bisa buat cari atlet lagi, buat pembinaan lagi," kata Taufik.
Baca Juga: Taufik Hidayat Kritik Penurunan Prestasi Tunggal Putra Indonesia