Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keputusan Pep Guardiola melakukan tujuh rotasi pemain melawan Liverpool di Piala FA mendapat kecaman. Pelatih Manchester City itu dianggap tidak menghormati lawan timnya.
Manchester City kalah 2-3 dari Liverpool pada semifinal Piala FA di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (16/4/2022).
Pep Guardiola membuat tujuh perubahan pada susunan pemain dalam laga tersebut dari laga versus Atletico Madrid di Liga Champions beberapa hari sebelumnya.
Ia tidak memainkan nama-nama seperti Ederson Moraes, Ruben Dias, Ilkay Guendogan, Aymeric Laporte, Rodrigo, Kevin De Bruyne, dan Riyad Mahrez.
Keputusan Pep Guardiola terbukti bukan cuma berkontribusi ke kekalahan Manchester City.
Pandit sepak bola dan mantan pemain Tottenham Hotspur, Jamie O’Hara, mengkritik keras keputusan pelatih asal Spanyol tersebut.
Di mata O’Hara, Guardiola tidak menghormati Liverpool sebagai lawan sepadan dengan rotasi pemain yang ia lakukan.
“Keputusan tersebut adalah tipikal hal yang akan dilakukan Pep Guardiola, dan kali ini dia kebablasan. Kenapa dia tidak memainkan Ederson sebagai kiper?” kata O’Hara, dikutip BolaSport.com dari Mirror.
“Untuk menang atas lawan selevel Liverpool, sebuah tim harus menurunkan kekuatan penuh."
"Satu-satunya tim yang bisa mengimbangi Liverpool adalah Manchester City saat mereka memainkan para pilar penting mereka.”
“Nyatanya Kyle Walker dan Kevin De Bruyne tidak bermain setelah pertandingan versus Atletico Madrid. Pertandingan semacam itu menguras tenaga.”
“Mereka mungkin tidak sempat kembali ke Manchester dan langsung ke London. Lalu, Man City harus bermain melawan Liverpool yang turun dengan kekuatan penuh.”
Hal yang menjadi sorotan utama Jamie O’Hara tidak lain adalah kehadiran Zack Steffen sebagai kiper alih-alih Ederson.
Zack Steffen tidak berdaya membendung aksi bomber Liverpool, Sadio Mane, yang menyumbangkan dua gol.
Kontribusi Sadio Mane pada menit ke-17 dan 45 melengkapi gol Ibrahima Konate (7’) dan membawa Liverpool unggul 3-0 pada babak pertama.
Balasan gol Jack Grealish pada menit ke-47 dan Bernardo Silva pada injury time babak kedua tidak cukup untuk membawa Man City membalikkan situasi.
“Kenapa Pep Guardiola memasang Zack Steffen? Rasanya nyaris seperti dia tidak menghormati Liverpool,” ucap O’Hara.
“Pep Guardiola seolah merasa bisa bermain di semifinal Piala FA menghadapi tim terbaik di dunia dengan kiper nomor dua."
"Ayolah, mau berapa kali Pep melakukan tindakan semacam ini?” tutur O’Hara lagi.
Baca Juga: Final Piala FA - Liverpool Vs Chelsea, Memori Penyelamatan Super Petr Cech 10 Tahun Silam
Tersingkir dari Piala FA membuat Manchester City paling maksimal hanya bisa membungkus dua gelar juara musim 2021-2022.
The Sky Blues berpeluang menjuarai Liga Inggris dan Liga Champions sebagai penutup musim.
Manchester City saat ini masih menguasai klasemen sementara liga domestik dan akan bersua Real Madrid pada semifinal Liga Champions, akhir April mendatang.