Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara dunia kelas berat WBC, Tyson Fury, memberikan isyarat akan pensiun dari dunia tinju usai berhadapan dengan Dillian Whyte.
Tyson Fury akan melakoni laga unifikasi gelar kelas berat WBC melawan juara interim, Dillian Whyte, di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (23/4/2022).
Pertandingan ini dijadikan Tyson Fury sebagai pertandingan terakhirnya.
Keputusan ini membuat Fury menutup pintu untuk wacara laga sesama jawara Inggris Raya melawan Anthony Joshua.
Kedua petinju juara dunia sudah saling menabuh genderang perang sejak beberapa tahun lalu.
Laga akbar untuk gelar juara sejati pun dicanangkan pada Agustus tahun lalu dengan mahar mencapai ratusan juta dolar AS.
Sayangnya, duel keduanya batal setelah lawan Fury sebelumnya, Deontay Wilder, memenangi banding untuk meminta hak pertarungan ulang.
Ketika Fury mampu mengalahkan Wilder, Joshua ketiban apes setelah kekalahan dari Oleksandr Usyk membuatnya kehilangan sabuk juara versi WBA, WBO, IBF, dan IBO.
Fury akhirnya memenuhi kewajiban mempertahankan gelar dengan melawan Whyte.
Baca Juga: Juara Kelas Berat WBC Harus Waspadai Kemampuan Dillian Whyte
Wacana pertarungan Fury dengan Joshua sebenarnya belum mati.
Sementara Fury melawan Whyte, Joshua memperjuangkan kembali gelarnya dengan melawan Usyk lagi pada Juli mendatang.
Namun bagi Fury, tidak ada lagi yang namanya melawan Joshua. The Gypsy King mau pensiun setelah melawan Whyte.
Alasan Fury sederhana. Dia telah memegang seluruh gelar juara dari kelas berat sepanjang kariernya.
"Tidak ada lagi yang bisa saya capai," kata Fury kepada TalkSport, dikutip BolaSport.com dari Thesun.co.uk.
"Tidak ada di era saya yang mememangkan gelar Ring Magazine, hanya saya. Tidak ada seorang pun yang menjadi juara lineal, cuma saya."
"Saya telah memenangi semua sabuk yang ada untuk dimenangkan di olahraga ini dan saya pensiun dengan utuh, sehat, dan tak terkalahkan."
Fury menjadi juara WBA, IBF, WBO, IBO, lineal, The Ring setelah mengalahkan Wladimir Klitschko pada 2014 silam.
Harus merelakan semua gelarnya karena tersandung kasus doping dan terjebak dalam depresi, Fury mampu bangkit untuk menjadi juara lagi.
aca Juga: Bogem Errol Spence Jr Tinggalkan Sumpah bagi Musuh Terakhir Manny Pacquiao
Berikutnya giliran sabuk juara WBC yang dimenangi Fury setelah mengalahkan Deontay Wilder pada pertarungan kedua mereka.
Fury sebenarnya belum mendapatkan sabuk juara sejati (undisputed champion) yang didapat jika mengawinkan empat gelar utama: IBF, WBA, WBC, dan WBO.
Soal juara sejati, laga melawan Joshua yang menjadi salah satu tiket Fury untuk mencapainya.
Namun, Fury merasa kesempatan itu sudah hilang.
"Tidak, mereka sudah mendapatkan peluang. Peluang itu hilang," ujar Fury.
"Mereka begitu memiliki banyak peluang untuk memberanikan diri, melangkah ke atas ring dan berhadapan dengan Gypsy King, dan mereka tidak melakukannya."
"Untuk alasan apapun entah uang, gelar, atau harga diri, mereka memiliki peluang itu dan sekarang telah hilang."
"Saya minta maaf, tetapi inilah keputusan saya. Tonton pertandingan saya karena Anda tak akan bisa melihat GK (Gypsy King) beraksi lagi."