Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sebelum meraih medali emas di ajang SEA Games 1991, Timnas sepak bola Indonesia sempat mencatatkan hasil memalukan di uji coba.
Hasil buruk Timnas U-23 dalam rangkaian uji coba di Korea Selatan mengingatkan pada kisah anggota Timnas era SEA Games 1991 meraih medali emas.
Sekedar untuk mengingatkan bahwa tulisan ini tidak bertujuan untuk "cocoklogi", karena generasi saat ini punya situasi yang jauh berbeda dengan 30 tahun silam.
Timnas Indonesia saat ini hampir mustahil bisa melaksanakan TC jangka panjang, karena kompetisi liga domestik sudah berlangsung selama 6-8 bulan dalam setahun.
Belum lagi, timnas yang tampil di SEA Games hari ini hanyalah tim U-23, tak seperti era 1991 silam yang bisa menggunakan tim senior.
Persiapan timnas Indonesia menuju SEA Games 1991 terhitung panjang dan melelahkan.
Tak hanya soal latihan fisik keras yang jadi persoalan, cerita soal hasil timnas yang jauh dari ekspektasi di laga uji coba jarang jadi sorotan.
Usai tragedi SEA Games 1989 yang hanya membuahkan medali perunggu, timnas Indonesia tak kunjung bangkit dalam rangkaian uji coba sampai 1991.
Indonesia sudah melakoni 16 laga uji coba internasional sepanjang periode 1990-1991.
Pada periode tersebut, Indonesia hanya mengantongi enam kemenangan dan sembilan kekalahan, sertanya sisanya seri.
Secara khusus, timnas Indonesia yang mengalami gemblengan fisik yang keras tak mampu diimbangi dengan hasil bagus di lapangan.
Kekecewaan besar dalam hasil uji coba semakin membuncah usai timnas Indonesia kalah di partai puncak Piala Kemerdekaan 1990 usai kalah dari Australia dengan skor 0-3 di Stadion Senayan, Jakarta pada 25 Agustus 1990.
Pada enam laga terakhir jelang SEA Games 1991, Indonesia hanya meraih sekali kemenangan lawan Malaysia dengan skor 2-1 di ajang Merdeka Games 1991.
Sisanya, timnas rutin jadi korban pembantaian tim lawan di laga uji coba.
Baca Juga: Sumber Motivasi Ricky Kambuaya Bela Timnas U-23 Indonesia
Pada ajang Merdeka Games 1991, Indonesia ditumpas 0-2 oleh Admira Wackers dari Austria dan timnas Cina dengan skor 1-3.
Pada bulan Juni, Indonesia diundang ke Presidents Cup di Korea Selatan dan mengalami tiga kekalahan beruntun atas Malta, Korea Selatan, dan Mesir dengan skor telak dan kebobolan 12 gol.
Pada laga pamungkas, Indonesia dibantai habis oleh Mesir dengan skor 0-6 pada 11 Juni 1991.
Hasil tersebut membuat publik meragukan kiprah timnas Indonesia di ajang SEA Games 1991.
Usai hasil memalukan tersebut, Kompetisi Galatama musim 1991/92 yang start pada 27 Oktober 1991 diminta untuk menunda kompetisi sejak pekan kedua November.
Hal itu dilakukan agar Anatoli Polosin dapat mempersiapkan kebugaran para pemain yang mayoritas dari Galatama.
Sebagai informasi, hanya dua dari 18 pemain timnas saat itu yang berasal dari Kompetisi Perserikatan, yaitu Robby Darwis (Persib) dan Yusuf Ekodono (Persebaya).
Selain itu, mayoritas pemain yang datang ke SEA Games 1991 merupakan pemain muda di bawah 23 tahun, seperti Aji Santoso (Arema Malang), Sudirman (Arseto Solo), dan Widodo C. Putro (Warna Agung).
Baca Juga: RESMI - Inilah Jadwal Siaran Langsung Perjuangan Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2021
Tentu, publik Tanah Air meremehkan timnas Indonesia yang datang ke laga perdana SEA Games 1991 dengan rangkaian kekalahan di laga uji coba.
Namun, sisanya adalah sejarah. Tim yang awalnya diremehkan ini akhirnya tampil menggila sejak penyisihan.
Indonesia menyapu bersih kemenangan di fase grup.
Tiga kemenangan didapat saat melawan Malaysia (2-0), Vietnam (1-0), dan Filipina (2-1).
Pada laga semifinal, Indonesia mengalahkan Singapura yang dipimpin Fandi Ahmad dengan babak adu penalti dengan skor 4-2 usai imbang 0-0 di waktu normal.
Di laga final, Indonesia berhasil menjawab keraguan publik tanah air dengan kalungan medali emas usai mengalahkan Thailand dengan skor 4-3 di babak adu penalti.
Dikutip dari Tabloid BOLA, Eddy Harto pun menjawab keraguan publik tanah air.
Baca Juga: SEA Games 2021 - Marc Klok Pede Bisa Persembahkan Emas
"Benar-benar lain rasanya menjadi juara," kata Eddy Harto kepada Tabloid BOLA.
"Begitu kami merebut medali emas, semua orang selalu menyapa kami. Kemana kami pergi, selalu ada orang yang menyapa dan memberi selamat," ucap Eddy Harto.
"Jelas saya sangat bangga bisa membawa Indonesia juara di luar kandang. Ternyata, kami bisa juara bukan hanya di SEA Games Jakarta, tetapi juga di tempat lain," tutur pria asal Medan kala itu.
Manajer timnas Indonesia saat itu, IGK Manila menyatakan bahwa target medali emas bukanlah mimpi seperti persepsi publik kala itu.
"Saya tidak pernah bermimpi, saya berusaha karena yakin bisa," ujar IGK Manila sebelum kontingen berangkat ke SEA Games.
"Ternyata, saya memang tidak bermimpi. Kami semua tidak bermimpi. Kalau bermimpi, buat apa datang ke Manila?" ujar IGK Manila dikutip dari Tabloid BOLA.
Hasil Uji Coba Timnas Indonesia Jelang SEA Games 1991 (1990-1991)
1990
29/1 vs Shanghai China 0-8 (Piala Raja Thailand 1990)
2/2 vs Kenya 2-3 (Piala Raja Thailand 1990)
5/2 vs Thailand 1-1 (Piala Raja Thailand 1990)
4/3 vs Brunei Darussalam 0-1 (Merdeka Games Malaysia 1990)
6/3 vs Filipina 4-0 (Merdeka Games Malaysia 1990)
11/3 vs Thailand 3-1 (Merdeka Games Malaysia 1990)
12/3 vs Brunei Darussalam 3-0 (Merdeka Games Malaysia 1990)
18/8 vs Singapura 6-0 (Piala Kemerdekaan 1990)
21/8 vs Thailand 0-0 (Piala Kemerdekaan 1990)
23/8 vs Malaysia 2-0 (Piala Kemerdekaan 1990)
25/8 vs Australia 0-3 (Piala Kemerdekaan 1990)
1991
4/2 vs Admira Wacker 0-2 (Merdeka Games Malaysia 1991)
6/2 vs Malaysia 2-1 (Merdeka Games Malaysia 1991)
8/2 vs China 1-3 (Merdeka Games Malaysia 1991)
7/6 vs Malta 0-3 (Piala Presiden Korsel 1991)
9/6 vs Korea Selatan 0-3 (Piala Presiden Korsel 1991)
11/6 vs Mesir 0-6 (Piala Presiden Korsel 1991)