Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - N'Golo Kante tampil solid di lini tengah Chelsea, tetapi juga berandil atas terciptanya gol Manchester United. Kante lolos dari hujatan publik.
Penampilan penuh energi dari N'Golo Kante menuai banyak pujian ketika Chelsea menghadapi Manchester United, Kamis (28/4/2022).
Dalam laga pekan ke-37 Liga Inggris di Old Trafford, kedua tim bermain sama kuat 1-1.
N'Golo Kante prima menjalankan tugas sebagai gelandang pekerja yang mengendalikan penuh lini tengah.
Dia dominan seperti seorang bos.
Bukan sekadar andal menyaring serangan musuh, jagoan timnas Prancis ini menjadi kreator serangan yang ulung bagi timnya.
Total, Kante menciptakan tiga peluang, yang dua di antaranya gagal dikonversi sempurna menjadi gol oleh Kai Havertz.
Baca Juga: Chelsea Lepas 21 Tembakan, Man United Untung Punya David de Gea Selain Cristiano Ronaldo
Aksinya memulihkan penguasaan bola, memotong operan lawan, dan merebut bola dari musuh, juga membantu Chelsea mendominasi pertandingan.
Namun, tetap ada cela yang diperlihatkan N'Golo Kante.
Dia bisa dianggap sedikit berperan atas terciptanya gol Manchester United yang dicetak Cristiano Ronaldo di menit ke-62.
Prosesnya berawal dari lemparan ke dalam Marcos Alonso di sisi kiri pertahanan Chelsea yang diarahkan kepada Kante.
Kante mengontrol bola dan bermaksud meneruskannya kepada Timo Werner, yang menunggu di wilayah permainan Man United.
Akan tetapi, umpan tak akurat dari Kante berhasil dipotong Victor Lindelof.
Bola pun diberikan kepada Nemanja Matic.
Matic kemudian mencoba menyodorkan umpan terobosan ke pertahanan Chelsea yang menyangkut di kaki N'Golo Kante.
Hanya, bola memantul kembali dari kaki Kante dan diserobot lagi oleh Matic, seolah mereka sedang melakukan umpan satu-dua.
Kali ini Matic mengubah cara dengan melepaskan umpan cungkil di tengah kawalan Kante dan Jorginho.
Bola spesial dari Matic mengarah presisi kepada Cristiano Ronaldo, yang merangsek ke kotak penalti.
Sekali kontrol, Ronaldo melanjutkannya dengan tembakan brilian yang meluncur deras ke gawang Edouard Mendy.
Baca Juga: Berkat Cristiano Ronaldo, Manchester United Selamat dari Bencana Kekalahan Terburuk
Gol tersebut membuat skor seimbang, hanya dua menit setelah Marcos Alonso membuat Chelsea unggul duluan.
Kendati berandil atas terciptanya gol Man United, N'Golo Kante seolah lolos dari hujatan.
Di samping penampilan keseluruhannya yang solid, eks Leicester City ini memang figur yang banyak disayangi orang di Liga Inggris.
Selain dikenal memiliki perangai yang baik, Kante juga dipuji lantaran sikap rendah hati walau prestasinya besar.
Ulasan di London Evening Standard atau Sky Sports, misalnya, tak menyoroti blunder Kante.
???????? N'Golo Kanté created more chances (3) than any other Chelsea player in the first 45 minutes against Manchester United. He also created as many chances as the whole Manchester United team combined (3).
— Mozo Football (@MozoFootball) April 28, 2022
????. #CFC #MUNCHE pic.twitter.com/cV55GVvMNC
Oleh Standard, dia diganjar nilai 8, salah satu yang tertinggi dalam pertandingan itu.
"Salah satu penampilan terbaiknya. Mengejar bola di semua area lapangan dan mengawali sejumlah serangan tim. Umpan terobosan brilian seharusnya diselesaikan Havertz," tulis media asal ibu kota Inggris.
Sementara itu, Football London sedikit lebih objektif.
Meski membanjirinya dengan pujian pula, mereka menambahkan sedikit catatan kritik di akhir penilaian.
"Memiliki sedikit andil dalam gol Manchester United," tulis media bersangkutan yang memberinya angka 7.
Sebelumnya, N'Golo Kante juga terhindar dari kritik lebih deras walau terlibat insiden kontroversial lainnya.
Baca Juga: Saking Baiknya N'Golo Kante, Christian Eriksen Dipersilakan Cetak Gol ke Gawang Chelsea
Dia masih mendapatkan pembelaan ketika membiarkan Christian Eriksen dalam posisi bebas untuk mencetak gol saat Chelsea digasak Brentford.
Desember lalu, Kante pun lolos dari vonis handball serta potensi kartu merah ketika bola mengenai tangannya sebagai orang terakhir di pertahanan Chelsea dalam duel kontra Wolverhampton.
Andai dikomparasikan, bagaimana kalau yang melakukan semua itu bukan Kante, melainkan Harry Maguire?