Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Di mata Fabio Capello, terdapat satu perbedaan besar antara Simone Inzaghi dan Antonio Conte saat melatih Inter Milan.
Simone Inzaghi diketahui ditunjuk sebagai pelatih Inter Milan mulai musim 2021-2022.
Inter Milan merekrut Simonez Inzaghi sebagai pengganti dari Antonio Conte yang pergi di akhir musim 2020-2021.
Antonio Conte adalah pelatih Inter Milan yang berhasil mempersembahkan gelar scudetto perdana setelah puasa selama 11 tahun di musim lalu.
Di periode keduanya membesut Inter Milan, Conte berhasil mematahkan dominasi Juventus selama sembilan tahun di Liga Italia.
Namun, jalinan mesra antara Inter Milan dan Conte pada akhirnya harus berakhir lebih cepat karena perbedaan visi dan pandangan.
Oleh sebab itu, I Nerazzurri segera bergerak cepat untuk mengangkat Inzaghi sebagai suksesor Conte.
Baca Juga: Camp Nou Akan Direnovasi, Barcelona Pindah ke Eks Kandang Espanyol
Gaya kepelatihan dan taktik dari adik kandung Filipo Inzaghi tersebut dinilai mirip dengan Conte yang mengedepankan formasi 3-5-2.
Di awal kedatangannya, Inzaghi sempat dipandang sinis bisa melanjutkan legacy dari Conte.
Hal itu didasari oleh minimnya prestasi dari Inzaghi selama menukangi Lazio.
Pelatih berusia 46 tahun tersebut mentok hanya meraih satu titel Coppa Italia dan dua gelar Piala Super Italia.
Seiring berjalannya waktu, Inzaghi mulai dielu-elukan oleh para pendukung Inter.
Musim ini Inter berpeluang untuk mempertahankan gelar Liga Italia.
Inter kembali bersaing dengan rival sekaligus saudara tua mereka, AC Milan dalam perburuan gelar scudetto.
Baca Juga: Leeds United vs Man City - The Citizens Lagi Galak, Tim Tuan Rumah Rawan Kena Bantai
Sebagai petaha, I Nerazzurri termovitasi untuk mempertahankan gelar.
Sementara itu, AC Milan bertekad untuk mengakhiri paceklik gelar Liga Italia yang sudah lebih dari sedekade lamanya tak kunjung tiba.
I Rossoneri sendiri masih memuncaki klasemen sementara Liga Italia dengan koleksi 74 poin, unggul dua angka dari Inter.
Inter sejatinya bisa menyalip Milan dan meraih capolista dengan keunggulan satu angka.
Akan tetapi, pasukan Inzaghi membuang peluang dengan kekalahanm 1-2 dari Bologna pada laga tunda pekan ke-20.
Kekalahan yang diderita oleh Lautaro Martinez cs membuat tim terpaku di peringkat kedua dengan koleksi 72.
Dengan empat laga tersisa di Liga Italia, persaingan antara Inter dan Milan dipastikan sengit hingga akhir musim.
Baca Juga: Mauricio Pochettino: Saya dan Mbappe akan Tetap Bertahan di PSG
Milan diuntungkan dengang keunggulan head-to-head atas Inter musim ini (1-1, 3-2) yang membuat mereka berpeluang mengangkat gelar musim ini.
Meski begitu, pelatih senior asal Italia, Fabio Capello, meyakini Inter tetap difavoritkan menjadi pemenang scudetto.
Namun, Fabio Capello melihat terdapat satu perbedaan utama dari Inzaghi dan Conte di Inter.
Perbedaannya adalah pada pusat serangan yang berbeda dari kedua juru taktik dan ketiadaan dari Achraf Hakimi dan Romelu Lukaku.
Achraf Hakimi dan Romelu Lukaku adalah dua figur sentral dalam kesuksesan Inter mematahkan dominasi Juventus musim lalu di Liga Italia.
"Inter tetap menjadi favorit, setidaknya dilihat dari daftar pertandingan," kata Capello kepadd La Gazzetta dello Sport seperti dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
"Saya ingin melihat reaksi mereka. Mereka kembali lebih kuat setelah menang melawan Juventus, sekarang mari kita lihat apa yang mereka lakukan."
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Buka Puasa Gol Lawan Chelsea, Akhiri Dahaga Penantian 14 Tahun
"Saya masih mendukung Inzaghi, dia dipertanyakan karena kesalahan penjaga gawang."
"Bologna memberikan komitmen yang tepat, tetapi Inter menyerang selama 90 menit, lalu Bologna melakukan satu setengah tembakan tepat sasaran dan memenangkan pertandingan."
"Inter memainkan kualitas sepakbola yang bagus, saya sering melihat mereka menekan dalam serangan."
"Mereka memiliki fase yang berbeda; terkadang mereka bertahan, terkadang mereka menyerang dengan banyak orang."
"Mereka memiliki jumlah gol terbanyak dan kebobolan paling sedikit."
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Tersubur Kedua di Liga Inggris, Bisa Cetak 50 Gol kalau Gabung Chelsea
"Jika dilihat, tim ini hampir sama seperti di bawah Conte, kecuali Lukaku dan Hakimi, dua pemain kunci yang menambah kecepatan dan kedalaman serangan."
"Ini yang harus diubah oleh Inzaghi."
"Conte memfokuskan serangannya di kanan dengan Hakimi dan Nicolò Barella, sementara Inter memberikan yang terbaik di kiri musim ini, dengan Hakan Calhanoglu dan Ivan Perisic," tutur Capello mengakhiri.