Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tiga nomor perlombaan pada SEA Games 2021 dibatalkan dengan salah satunya adalah lomba yang diharapkan memberi emas untuk Indonesia.
Tiga nomor batal diperlombakan karena kurangnya negara peserta.
Setelah bola tangan, dua nomor yang dihapus dari perhelatan adalah tolak peluru putri dan lontar martil putra dari cabang olahraga atletik.
Dalam ketentuan SEA Games dijelaskan bahwa suatu nomor perlombaan berlangsung jika minimal diikuti oleh tiga negara.
Lontar martil putra hanya diikuti atlet-atlet dari Thailand dan Malaysia sementara nomor tolak peluru putri hanya diikuti Thailand dan Indonesia.
Kerugian dialami Indonesia karena dihapuskannya nomor tolak peluru putri.
Pasalnya, tolak peluru putri merupakan salah satu nomor yang ditargetkan memberikan emas oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).
Indonesia punya sosok andalan pada tolak peluru putri dalam diri Eki Erawati Febri.
Eki menjadi emegang rekor nasional (rekornas) tolak peluru putri yang diciptakan pada Kejuaraan Nasional 2017.
Baca Juga: Timnas Voli Putra Wajib Waspadai Rival yang Masih 'Sakit Hati' pada SEA Games 2021
Eki kembali memecahkan rekor nasional dengan lemparan sejauh 15,77 meter pada PON Papua 2021.
Sementara pada SEA Games Eki konsisten mempersembahkan medali dengan raihan emas pada SEA Games 2017 dan perak pada SEA Games 2019.
Manajer sekaligus pelatih kepala pelatnas PB PASI, Agustinus Ngamel, sempat melontarkan optimismenya terhadap peluang Eki.
"Lawan terberat Eki adalah atlet Thailand (Areerat Intadis) yang meraih emas SEA Games 2019 dengan 15,80 meter," ucap Agus, dikutip Bolasport.com dari Kompas.id.
"Tapi, dari pantauan kami usai SEA Games 2019 sampai saat ini, atlet Thailand itu belum pernah mencatat tolakan lebih dari 15,50 meter."
"Maka dari itu, Eki berpotensi memperbaiki prestasinya dari perak SEA Games 2019 menjadi emas di SEA Games ini."
Tolak peluru menjadi salah satu nomor tradisional yang masih diperlombakan di Olimpiade sejak edisi perdana Olimpiade modern pada 1896.
PB PASI kini menunggu petunjuk dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengenai nasib Eki pada SEA Games 2021.
Baca Juga: Eks Persipura Siap Kerja Keras untuk Mendapatkan Tempat Utama di Persib