Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemenangan Real Madrid atas Manchester City bisa jadi pelajaran untuk sepak bola Italia.
Real Madrid memastikan diri lolos ke final Liga Champions 2021-2022 usai menggulung Manchester City pada leg kedua semifinal.
Bermain di Santiago Bernabeu, Kamis (5/5/2022) dini hari WIB, Real Madrid menang dengan skor 3-1 atas Man City.
Berkat hasil tersebut, Los Blancos unggul agregat 6-5 atas Manchester City dan berhak melaju ke babak final.
Kemenangan Real Madrid atas Man City mendapatkan komentar dari eks pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi.
Dalam komentarnya, Sacchi percaya bahwa Carlo Ancelotti memberikan pelajaran untuk sepak bola Italia dengan kemenangan 3-1 Real Madrid atas Manchester City.
Pelajaran tersebut adalah menekan merupakan hal yang utama.
Baca Juga: Jadi Pahlawan Real Madrid dari Bangku Cadangan, Rodrygo Dapat Ucapan Selamat dari Pele
"Carlo Ancelotti menang melawan Man City seperti yang dia lakukan melawan PSG dan Chelsea, dengan comeback yang terinspirasi oleh pergantian pemain," kata Arrigo Sacchi, dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Dia mengganti beberapa pemain senior dengan para pemain muda yang menjadikan antusiasme sebagai kualitas terpenting mereka."
"Dia menggantikan semua gelandang di babak kedua: Casemiro, Luka Modric dan Toni Kroos. Bahkan Karim Benzema di perpanjangan waktu."
"Dia bertaruh pada kesegaran Rodrygo, Marco Asensio dan Eduardo Camavinga."
"Dia membalikkan keadaan berkat Rodrygo, yang mencetak dua gol penentu ketika Manchester City tampaknya telah mengamankan tempat di Final."
"Setiap gol datang dari tekanan, mungkin berkat energi para pemain muda dan serangan balik yang cepat," ucap Sacchi melanjutkan.
"Itulah yang harus dilakukan tim kami untuk mengejar kesuksesan di Eropa. Menekan memberikan keberanian dan menakuti lawan, memaksa mereka melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan dengan baik: bertahan."
"Klub asing jauh lebih baik menyerang daripada bertahan. Manchester City membuktikannya dalam dua leg."
"Karena itu, kami harus menekan mereka untuk menang. Sayangnya, setiap klub Italia menggunakan satu atau bahkan dua orang tambahan di belakang, seringkali hanya untuk menjaga satu penyerang lawan."
"Dengan cara ini, mereka kehilangan seorang pemain di lini tengah dan kehilangan kesempatan untuk mendominasi permainan," tutur Sacchi menambahkan.
Baca Juga: Casemiro Respons Keinginan Mo Salah Balas Dendam di Final Liga Champions