Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Jose Mourinho mengungkapkan bahwa pemecatan dirinya oleh Tottenham Hotspur adalah suatu hal yang menyakitkan.
Jose Mourinho mengungkapkan perasaannya saat didepak oleh Tottenham Hotspur pada April 2021.
Pelatih asal Portugal tersebut dipecat satu pekan sebelum laga final Piala Liga Inggris 2021 antara Tottenham Hotspur dan Manchester City.
Pemecatan Mourinho menyusul performa buruk Spurs di Liga Inggris yang membuat The Lilywhites kesulitan bersaing di empat besar klasemen.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip BolaSport.com dari Sky Sports, pelatih AS Roma itu mengaku kecewa terhadap pemecatan dirinya.
Mourinho turut mempertanyakan keputusan Chairman Tottenham Hotspur, Daniel Levy, yang mengambil keputusan pemecatan sebelum laga final Piala Liga Inggris.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Rela Main di Liga Europa asalkan Erik ten Hag...
Padahal, menurut statistik, Mourinho berhasil memenangi 12 dari 14 final yang dia lalui.
"Saya dalam kedewasaan karier saya dan juga hidup saya, di mana saya tidak memiliki perasaan buruk. Saya hanya mencoba menerima hal-hal apa adanya," kata Mourinho.
"Ya, pemecatan itu menyakitkan."
"Saya bereaksi dengan cara yang lucu ketika saya berbicara dengan beberapa wartawan Inggris di konferensi pers."
"Saya selalu mengatakan lelucon tentang lolos ke final Conference League, saya berharap kali ini tidak dipecat."
Baca Juga: Demi Ballon d'Or, Sadio Mane Rela Tinggalkan Liverpool dan Pindah ke Barcelona
"Kali ini saya tidak bisa mengatakan bahwa saya adalah orang yang diistimewakan."
"Saya tidak menyesal. Saya tidak punya firasat buruk. Ada banyak orang baik di Tottenham dan saya mendoakan yang terbaik untuk mereka, bahkan untuk Tuan Levy."
"Akan tetapi, untuk seorang pria dengan karier dan sejarah, saya pikir pemecatan itu adalah hal yang aneh," ujar Mourinho melanjutkan.
Mourinho akhirnya membesut AS Roma pada musim 2021-2022 dan berhasil mencapai final UEFA Conference League.
I Giallorossi berhasil mengalahkan wakil Inggris, Leicester City, dalam laga semifinal dengan kemenangan agregat 2-1.
Kelolosan tim Serigala Ibu Kota menembus final membuat nama Mourinho berpeluang menjadi satu-satunya pelatih yang mampu juara di tiga kompetisi Eropa.
Sebelumnya, Mourinho sudah pernah menjuarai Liga Europa dan Liga Champions.
Roma bakal menghadapi tim asal Belanda, Feyenoord Rotterdam, di partai puncak UEFA Conference League yang berlangsung di Stadion Air Albania pada Rabu (25/5/2022) waktu setempat atau Kamis pukul 02.00 WIB.
Baca Juga: Kata Steven Gerrard, Tim Liverpool Saat Ini yang Terbaik
???? "I don't have bad feelings, I just try to accept the the things the way they are"
— Sky Sports Football (@SkyFootball) May 10, 2022
Jose Mourinho admits his sacking from Tottenham 'hurt', but insists he has no negative feelings towards chairman Daniel Levy ???? pic.twitter.com/UGTjcGySKJ
Saat ini Mourinho merasa dicintai oleh publik Roma karena telah mengantarkan I Giallorossi meraih final kompetisi Eropa pertama setelah 31 tahun.
"Akan tetapi, pada akhirnya pemecatan itu membuka pintu bagi saya untuk berada di Roma dan saya sangat senang berada di Roma," kata Mourinho.
"Tentu saja saya akan senang berada dalam posisi berjuang untuk memenangi gelar atau berada di Liga Champions, di mana saya memainkan 160 atau 170 pertandingan di sana."
"Namun, saya dicintai di sini. Saya mencintai orang-orang di sini. Saya merasa menjadi bagian dari empati yang tercipta antara para penggemar dan klub dan saya sendiri dan para pemain."
"Saya sangat bahagia di sini," tutur pelatih berusia 59 tahun ini menambahkan.