Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jagat MotoGP digegerkan tuduhan kecurangan yang dilakukan sejumlah pembalap pada balapan seri keenam GP Spanyol (1/5/2022) di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Pemenang lomba, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), ikut tersandung dalam skandal pelanggaran batas tekanan ban yang diungkap Motorsport Magazine melalui jurnalis mereka, Mat Oxley.
Sebagai informasi, tekanan ban yang rendah meningkatkan level grip tetapi lebih rentan merusak permukaan ban sehingga aturan batas minimal ditetapkan.
Adapun batas minimal tekanan ban pada MotoGP adalah 1,9 bar untuk ban depan slick dan 1,7 bar untuk ban belakang slick.
Pembalap tidak boleh melewati batas minimal selama setengah dari durasi balapan.
Dalam kasus MotoGP Spanyol yang punya durasi 25 lap, ada empat pembalap yang memenuhi batas tekanan ban selama kurang dari 12 lap.
Andrea Dovizioso (WithU RNF Yamaha), finis ke-17, dan Alex Rins (Suzuki Ecstar), finis ke-19, hanya 11 lap di atas batas minimal, masing-masing dengan ban belakang dan ban depan.
Pelanggaran paling jelas ditemukan dari dua penunggang Ducati, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin (Pramac Racing).
Martin, sempat terjatuh dan finis di posisi ke-22, hanya mencapai batas minimal tekanan ban depan selama 1 lap dari 25 lap.
Baca Juga: Bagnaia Bangkit, Ducati Pede Persulit Quartararo Pertahankan Gelar MotoGP
Adapun tekanan ban depan Bagnaia benar-benar berada di bawah batas minimal sepanjang balapan yang didominasinya tersebut.
Kenapa kemenangan Bagnaia tidak dibatalkan seperti ketika Fabio Quartararo melakukannya pada balapan Moto2 Jepang 2018?
Masih menurut Motorsport Magazine, MSMA (asosiasi pabrikan di MotoGP) dan Michelin selaku pemasok ban di kelas MotoGP punya "kesepakatan di bawah meja" untuk tidak mengungkap praktik ini ataupun menghukum pelanggar.
Sebagai catatan, pembalap kemungkinan tidak tahu apakah mereka berlomba dengan melanggar aturan atau tidak.
Namun, terungkapnya data yang dibocorkan teknisi senior dari salah satu pabrikan tentunya mencoreng wajah Ducati yang berpesta di Jerez.
General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'Igna, segera memberikan klarifikasinya mengenai kasus pelanggaran ini.
Gigi Dall'Igna menjelaskan kenapa tuduhan yang diterima pihaknya tidak relevan.
Dalam kalimatnya, Dall'Igna memaparkan batas minimal tekanan ban rentan dilanggar karena tidak ada standarisasi terhadap sensor pengukurnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Prancis 2022 - Menanti Tuah Quartararo di Kandang
"Regulasi menyediakan tekanan minimal tetapi Anda harus berpikir bagaimana peranti itu dikendalikan," ujar Dall'Igna, dilansir dari GPOne.
"Saat ini pabrikan memakai sensor berbeda, artinya akurasinya juga berbeda. Kita tidak bicara soal kecurangan tetapi fakta bahwa sensornya tidak sama."
"Bahkan metode pengambilan datanya tidak terlindungi sehingga memungkinkan semua pihak untuk memodifikasi sinyalnya."
"Ducati tidak melakukannya, tetapi ada kemungkinan, dan saya tidak bisa menutup kemungkinan seseorang melakukannya, atau memodifikasi data agar seolah-olah berada dalam parameter yang benar meski sebenarnya tidak."
"Selain itu setiap sistem memiliki tingkat kekeliruan, jadi ada kemungkinan nilai yang kelihatannya berada dalam batas regulasi sebenarnya tidak."
Dall'Igna mengatakan bahwa menurunkan tekanan ban juga bagian dari strategi lomba.
Misalnya, masih menurut Dall'Igna, pembalap akan start dengan tekanan ban di bawah batas minimal demi menjaga level grip saat mengambil slipstream di belakang rival.
Melaju di belakang pembalap lain akan meningkatkan temperatur ban yang berimbas pada peningkatan tekanan udara di dalam ban.
Pabrikan lain pun disebut Dall'Igna tidak terbebas dari "dosa" yang sama, tidak terkecuali mereka yang pernah memenangi balapan sebelumnya.
Baca Juga: Klasemen F1 Usai GP Miami 2022 - Verstappen Pepet Leclerc, 2 Pembalap Belum Dapat Poin
"Saya bisa bilang begitu karena kami berbagi data tersebut," sambung pria yang terkenal dengan rambut beruban dan janggut putihnya itu.
"Akan tetapi saya tidak ingin menempatkan diri di level yang sama dengan orang-orang yang menyebabkan keributan ini, jadi saya tidak akan menyebut nama," sindirnya.
Dall'Igna membeberkan bahwa sistem pengendali tekanan ban yang baru sedang dirancang.
Musim depan semua pabrikan akan menggunakan sensor tekanan ban dari produsen yang sama dan menutup celah terhadap kemungkinan modifikasi data.
Baca Juga: Harga Diri Bikin Maverick Vinales Ogah Tiru Gaya Berkendara Aleix Espargaro