Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tidak terlalu peduli dengan kelanjutan tim satelit WithU Yamaha RNF pada musim depan.
Yamaha terancam akan ditinggalkan RNF Racing menyusul rumor merapatnya tim suksesor Petronas SRT itu ke Aprilia.
Kontrak Yamaha dengan RNF hanya berlaku musim ini walau dengan opsi perpanjangan.
Ketika kehadiran tim satelit menjadi krusial pada MotoGP, hijrahnya RNF ke Aprilia bakal menjadi kerugian buat Yamaha.
Namun, Quartararo tidak terlalu mempermasalahkan apabila Yamaha tanpa tim satelit pada musim depan.
Pernyataan tersebut dikatakan Fabio Quartararo jelang seri ketujuh MotoGP Prancis 2022 yang berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, 13-15 Mei.
Fungsi tim satelit sebagai penghasil data pembanding kurang dinikmati El Diablo saat ini.
"Yah, jika saya masih di Yamaha tahun depan, maka saat ini mempunyai dua motor saja tidak terlalu menjadi masalah," kata Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Saat ini kami sedikit kesulitan untuk membandingkan data dengan tim kedua, jadi bagi saya itu tidak menjadi masalah," tambahnya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sudah di Level yang Sama dengan Valentino Rossi pada MotoGP
Sementara itu, Razlan Razali selaku Kepala Tim WithU Yamaha RNF memberi jawaban diplomatis mengenai rumor kepindahan timnya dengan Aprilia.
"Rumor itu dimulai awal tahun ini dan keputusan Suzuki (mundur dari MotoGP) memperkuatnya," ungkap Razlan, dilansir dari GPOne.
"Benar, kami hanya mempunyai kontrak satu tahun dengan Yamaha, tetapi kami punya waktu untuk menilai situasinya."
"Kami mempunyai opsi lain, itu bagus, tetapi kami masih menunggu. Ada kemungkinan untuk berganti pabrikan, tetapi itu sulit dilakukan."
"Saya ingin mempunyai hubungan dengan Yamaha seperti yang dimiliki Herve Poncharal (Tech3) selama lebih dari 20 tahun atau Lucio Cecchinello (LCR) dengan Honda."
"Melalui cara ini, Anda berlomba bersama dengan tim pabrikan, menang dan kalah bersama."
"Sebagai sebuah tim, kami harus membangun kredibilitas, relasi bisnis, dan pendukung, dan Anda tidak dapat melakukannya jika berganti pabrikan setiap saat," sambungnya.
Razali pun menegaskan bahwa relasi timnya dengan Yamaha baik-baik saja.
"Apa yang bisa saya katakan adalah hubungan kami dengan Yamaha baik dan saya berharap mereka juga menganggapnya begitu," tutur pria Malaysia itu.
Baca Juga: Yamaha Terkejut Fabio Quartararo Pimpin Klasemen MotoGP Setelah Awal yang Sulit
"Saya harap kami telah menunjukkan kepada mereka apa yang bisa kami lakukan sebagai tim, tetapi dalam olahraga, terkadang Anda menang dan terkadang kalah," imbuhnya.
Razali masih memegang ambisi lama untuk melihat timnya menjadi "tim junior" bagi Yamaha pada MotoGP.
Pratik demikian sudah terjadi di Ducati bersama Pramac dan KTM bersama Tech3 di mana tim satelit menjadi wadah bagi pembalap muda.
Razali cukup berhasil dengan Petronas Yamaha SRT setelah Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli bergabung dengan tim pabrikan Yamaha.
"Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa melakukannya. Mantan pembalap kami ada di tim pabrikan sekarang," kata Razlan.
"Saya tidak suka disebut sebagai tim satelit atau tim independen. Kami adalah tim junior, kami membantu pembalap muda bertumbuh untuk pabrikan," lanjutnya.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Prancis 2022 - Menanti Tuah Quartararo di Kandang