Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Main dengan Kepala Berdarah-darah, Kapten Frankfurt Terinspirasi Momen Piala Dunia 2014

By Rebiyyah Salasah - Kamis, 19 Mei 2022 | 23:15 WIB
Kapten Eintrach Frankfurt, Sebastian Rode, bermain dengan kepala berdarah-darah dalam laga final Liga Europa 2021-2022 melawan Rangers di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (18/5/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB (TWITTER.COM/BAVARIANTWEETS)

BOLASPORT.COM - Kapten Eintracht Frankfurt, Sebastian Rode, mengaku terinspirasi momen final Piala Dunia 2014 antara timnas Jerman dan timnas Argentina sehingga rela main dengan kepala berdarah-darah di final Liga Europa 2021-2022. 

Sebastian Rode mengantarkan Eintrach Frankfurt juara Liga Europa 2021-2022 dengan kepala berdarah-darah setelah mengalami insiden pada menit ke-6 dalam laga final melawan Rangers

Bermain di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (18/5/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, Sebastian Rode mengalami bentrokan dengan pemain Rangers, John Lundstram. 

Rode dan Lundstram sama-sama berusaha merebut bola, tapi keduanya menggunakan dua anggota tubuh yang berbeda. 

Sementara Rode mencoba mengambil bola dengan kepalanya, Lundstram menggunakan kaki kirinya.

Baca Juga: Hasil Final Liga Europa - Frankfurt Juara Lewat Adu Penalti, Jadi Gelar Kedua

Bentrokan ujung kaki kiri Lundstram dan kepala bagian depan Rode pun tak terhindarkan.

Akibat insiden itu, Rode sempat mendapatkan perawatan cukup lama di lapangan dan kepalanya perlu diperban. 

Meski mengalami insiden mengerikan yang mengakibatkan kepalanya mengeluarkan darah, pemain berpaspor Jerman ini terus melanjutkan pertandingan. 

Rode setidaknya bermain hingga menit ke-90 sebelum digantikan oleh Kristijan Jakic. 

Adapun Frankfurt dan Rangers mesti melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit. 

Baca Juga: Naik Derajat, Eintracht Frankfurt Balik ke Liga Champions Setelah 62 Tahun

Pada akhirnya Frankfurt keluar sebagai pemenang setelah mengakhiri adu penalti dengan skor 5-4. 

Dalam wawancara setelah pertandingan, Rode tak bisa menutupi kebahagiaannya bisa mengantarkan timnya meraih gelar juara.

Rode mengatakan bahwa dia merasa kesakitan selama pertandingan, tapi memilih untuk terus bermain. 

TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL
Kapten Eintrach Frankfurt, Sebastian Rode, bermain dengan kepala berdarah-darah dalam laga final Liga Europa 2021-2022 melawan Rangers di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (18/5/2022) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB

Pilihannya untuk tetap bermain di tengah rasa sakit itu terinspirasi oleh aksi Bastian Schweinsteiger di final Piala Dunia 2014.

Bastian Schweinsteiger juga bermain sambil berdarah-darah setelah mendapatkan sikutan dari Sergio Aguero.

Meski bermain dalam kondisi demikian, Bastian Schweinsteiger sukses mengantarkan Jerman juara.

Baca Juga: Berhasrat Main di Liga Champions, Pahlawan Jerman di Piala Dunia 2014 Ingin Setim dengan Lionel Messi

"Saya langsung sadar kembali, semuanya baik-baik saja, hanya terasa sakit," kata Rode, dikutip BolaSport.com dari Fussball News.

"Saya langsung memikirkan Schweini pada gelar Piala Dunia 2014, jadi itu pertanda baik."

"Tim ini luar biasa. Kami pantas mendapatkannya. Kami sangat senang bisa merayakannya dengan para penggemar sekarang."

"Ini adalah jalan yang sulit dan ada begitu banyak yangkami pertaruhkan."

"Dukungan itu luar biasa lagi hari ini, sepanjang Liga Europa. Ini adalah perjalanan yang luar biasa bersama kami semua. Kami benar-benar pantas mendapatkannya," ucapnya lagi. 

Insiden dengan Lundstram menjadi bahan perbincangan para komentator selama awal pertandingan. 

Akan tetapi, banyak yang percaya wasit Slavko Vincic dari Slovenia membuat keputusan yang tepat untuk tidak mengirim pemain Rangers itu keluar.

Baca Juga: Ini 24 Klub Peserta Liga Champions 2022-2023, Jerman Punya 5 Klub

Mantan wasit asal Inggris, Peter Walton, mengatakan di BT Sport bahwa pelanggaran tidak layak mendapat kartu merah, terutama karena gerakan yang dilakukan oleh Rode. 

Namun, Lundstram seharusnya mendapat kartu kuning.

Hal serupa disampaikan mantan pemain Rangers, Ally McCoist.

Pihak Frankfurt sempat meminta tindakan yang akan diambil oleh Vincic terhadap pemain Inggris itu, tetapi wasit dan VAR memutuskan untuk tidak melakukannya.

"Saya pikir dia bisa mendapat kartu kuning, itu tidak disengaja dan menyenangkan bagi kami di studio bahwa dia tidak mendapatkan kartu merah," kata McCoist, dikutip BolaSport.com dari BT Sport.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P