Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Barcelona, Joan Laporta, menyemprot peraturan LaLiga yang dinilai terlalu ribet hingga membuat klubnya susah mendatangkan pemain.
Peraturan LaLiga alias kompetisi kasta teratas Liga Spanyol saat ini membuat Barcelona harus berhati-hati dalam melakukan transaksi.
Salah sedikit, Barcelona tidak bisa mendaftarkan pemain yang mereka datangkan.
Joan Laporta pun dibuat pusing oleh peraturan yang ada pada saat ini.
Saat ditanya mengenai perkembangan transfer Barcelona, Laporta sempat kesulitan untuk menjawab.
"Kami melakukan hal yang memungkinkan saja karena semuanya terasa sulit," ujar Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
"LaLiga tidak memberikan kami dukungan pada saat ini," kata Laporta menambahkan.
Sejak awal musim 2021-2022, LaLiga sudah mengatur bahwa gaji pemain tidak boleh melebihi 70 persen dari total pendapatan klub.
Baca Juga: Sir Alex Ferguson Sakit Hati Juergen Klopp Dapat Gelar Manajer Terbaik Liga Inggris
Peraturan ini yang membuat Barcelona kehilangan ikon klub mereka, Lionel Messi.
Barcelona tidak bisa membayar gaji Messi karena terancam melanggar peraturan.
Kondisi keuangan Barcelona belum juga membaik sehingga aktivitas transfer pun masih terbatas.
Laporta mengakui bahwa ia dan para staf tidak memiliki opsi yang luas untuk melakukan manuver.
"Peraturan di LaLiga terlalu ketat jika dibandingkan dengan negara lain," kata Laporta.
"Namun, kami berusaha menghadapinya karena sudah terbiasa dengan rintangan yang diberikan," ucap Laporta menambahkan.
Ucapan Laporta sebenarnya tidak bisa dibenarkan jika melihat kondisi keseluruhan LaLiga.
Baca Juga: Di-PHP Kylian Mbappe, Real Madrid Move On ke Raheem Sterling
Selain Barcelona, tidak ada klub lain yang melakukan protes untuk masalah serupa.
Kondisi keuangan Barcelona tidak hanya dipengaruhi oleh kerugian saat pandemi COVID-19.
Josep Maria Bartomeu, yang menjabat sebagai presiden Barcelona sebelum Laporta, membuat beberapa keputusan buruk.
Keputusan tersebut akhirnya berakhir pada utang Barcelona yang kini menumpuk.
Efek buruk dari keputusan Bartomeu tersebut kini berpengaruh dalam jangka panjang.
Barcelona pun kini hanya memiliki opsi terbatas untuk mengembangkan timnya.
Opsi paling masuk akal adalah memanfaatkan lulusan akademi dan pemain yang ada.