Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bergaji Paling Besar, Marc Marquez Protes Teman-temannya Dibayar Rendah pada MotoGP

By Fauzi Handoko Arif - Sabtu, 28 Mei 2022 | 18:45 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, pada rangkaian MotoGP Prancis 2022 yang berlangsung di Sirkuit Bugatti, Le Mans, 13-15 Mei 2022. (DOK. MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memberikan tanggapan terkait situasi bayaran rendah yang diterima rekan-rekannya di MotoGP. Dia adalah sosok yang mengusulkan mengenai diskusi masalah bayaran di komisi keselamatan.

Sebelumnya selama rangkaian MotoGP Prancis 2022, para pembalap hadir dalam pertemuan bersama dengan komisi keselamatan.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan dialog mengenai pembahasan yang cukup krusial, salah satunya melibatkan kontrak dan bayaran.

Sejumlah pembalap mengucapkan keprihatinan mereka terhadap kebijakan pengurangan bayaran yang saat ini sudah diadopsi oleh Ducati dan KTM.

Kisaran bayarannya seperti 100.000 euro (1,5 miliar rupiah) per tahun untuk para pembalap berstatus rookie pada MotoGP.

Sementara itu, bayaran tersebut terpaut jauh dari Marc Marquez yang dikabarkan mempunyai bayaran 15 juta euro (234 miliar rupiah) per tahun.

Bayaran tersebut tentu lumrah diterima Marc Marquez mengingat prestasinya selama ini pada MotoGP.

Mengetahui mendapatkan bayaran paling besar tak membuat pembalap berjuluk The Baby Alien itu tutup mata dengan kondisi teman-temannya di MotoGP.

Baca Juga: MotoGP Italia 2022 - RC213V Belum Sempurna, Marc Marquez Pasrah Jika Harus Start dari Belakang

Marquez menunjukkan solidaritas untuk menjaga kepentingan teman-temannya terkait situasi permasalahan bayaran.

Bahkan, Marquez merupakan sosok yang membawa pembicaraan mengenai gaji kepada komisi keselamatan lantaran semua pembalap berlomba mempertaruhkan nyawa.

"Saya pikir banyak pembalap berlomba dengan mempunyai bayaran terlalu rendah," kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.

"Saya tidak berpikir itu adil bahwa ada perbedaan seperti itu. Memang benar bahwa ada istilah harus menang lebih banyak, tetapi kami semua mempertaruhkan hidup kami dengan cara yang sama."

"Kami membahasnya di komisi keselamatan dan saya meletakkan masalah itu di atas meja. Tentunya lebih baik saya diam saja, karena saya merupakan pembalap yang mempunyai gaji paling besar," tutur Marquez.

Baca Juga: Diramal Bos Suzuki Jadi Tandem Marc Marquez, Joan Mir Bilang Begini

Masalah gaji rendah juga disorot oleh manajer Joan Mir, Paco Sanchez.

Joan Mir belum mempunyai tim untuk melanjutkan karier pada musim depan usai keputusan Suzuki pergi dari MotoGP.

Setelah Joan Mir tidak mempunyai tempat untuk berlomba musim depan, Paco Sanchez mencoba mencarikan alternatif tempat berkarier kliennya tersebut.

Namun, ada masalah yang menghambat proses pencarian tim yang dialami Mir, yaitu permasalahan bayaran.

Seandainya tidak mendapat bayaran baik, Sanchez menegaskan bahwa Mir sebaiknya istirahat dari dunia balap lebih dulu pada 2023.

"Saya akan menjaga kondisi (bayaran) yang kurang lebih sama dengan yang kami minta kepada Suzuki untuk 2023," kata Sanchez, dilansir BolaSport.com dari Crash.

"Ini adalah prioritas kami. Jika tidak, Joan akan pulang."

"Dia tidak akan membalap di sini untuk biaya rendah atau sejumlah kontrak yang ditawarkan KTM, Ducati, atau semua pabrikan kepada pembalap mereka," tambahnya.

Baca Juga: MotoGP Mulai Membosankan, Marc Marquez: Fan Butuh Hiburan Bukan Kecepatan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P