Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur PT LIB (Liga Indonesia Baru), Akhmad Hadian Lukita, menyebut satu hal yang tak disukai dalam penilaian fenomena suporter kembali ke stadion.
Siklus penonton dapat hadir ke stadion mendapatkan sorotan dari PT LIB selaku operator Liga Indonesia.
Seperti diketahui, beberapa fan klub Liga Indonesia sudah bisa menyaksikan tim kesayangannya langsung di stadion.
Kesempatan tersebut didapat saat sejumlah tim Liga Indonesia menggelar pertandingan uji coba.
Deretan tim yang turut menjalani laga uji tanding yang dihadiri suporter masing-masing diantaranya Arema FC, Persis Solo, Persebaya Surabaya, PSM Makassar hingga PSIS Semarang.
Arema FC menjajal PSIS Semarang (2-0) dan Persebaya bersua Persis (1-2) pada 22 Mei 2022.
Baca Juga: Persib Fokus pada Latihan Pramusim, Belum Kepikiran Jadwal Liga 1 Musim Depan
Dan saat Sabtu (28/5/2022), PSIS Semarang bertarung dengan PSM Makassar (2-1).
Pertandingan-pertandingan tersebut disaksikan langsung oleh para fan-nya masing-masing.
Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023? Ini Kata Ketum PSSI
Namun, ada beberapa kejadian yang nampaknya menjadi catatan bagi PT LIB.
Meski berstatus laga uji coba, PT LIB menyayangkan terhadap sebagian oknum suporter yang menyalakan flare alias kembang api.
Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT LIB yakni Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga: Makan Konate Pede Kebugaran Fisiknya Tetap Bagus Meski Baru Bergabung Latihan bersama Persija
Hadian kecewa dengan adanya flare yang mengancam kenyamanan para penonton lainnya.
"Tidam ada masalah yang banyak (perihal laga uji coba)," kata Akhmad Hadian Lukita kepada awak media termasuk BolaSport.com, 30 Mei 2022.
"Namun, saya lihat secara visual kemarin (laga uji coba) masih ada oknum suporter yang menyalakan flare."
Baca Juga: Pelatih Persis Solo Bocorkan Tanggal Datangkan Pemain Asing Baru
Dengan adanya oknum suporter yang menyalakan flare, Akhmad Hadian Lukita berharap para fan Liga Indonesia untuk tidak melakukan tindakan tersebut.
Sebab, Hadian menilai adanya flare dapat menganggu kenyamanan.
"Saya menghimbau jangan sampai ada hal yang membuat ketidaknyamanan para penonton lainnya," tutup Hadian.