Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua pemain keturunan yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat batal membela timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023.
Itu setelah proses naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh dipastikan belum selesai ketika Kualifikasi Piala Asia 2023 digelar pada 8-15 Juni 2022 di Kuwait.
Sebelumnya Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).
Sementara Shayne Pattynama baru saja tiba di Indonesia hari ini dan akan menjalankan serangkaian tes esok hari.
PSSI awalnya menargetkan Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama bisa membela timnas Indonesia di ajang tersebut, tetapi rupanya batal.
Bahkan, Sandy Walsh dan Jordi Amat sudah ikut berlatih bersama timnas Indonesia untuk persiapan menghadapi Bangladesh dalam laga FIFA Matchday di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/6/2022).
Baca Juga: Pelatih Persis Solo Bocorkan Tanggal Datangkan Pemain Asing Baru
Nah setelah batal membela timnas Indonesia, Sekjen PSSI, Yunus Nusi, memberikan kebebasan kepada Sandy Walsh dan Jordi Amat apakah tetap di Tanah Air atau kembali ke Belanda dan Spanyol.
Yunus Nusi juga tidak mempermasalahkan jika kedua pemain itu tetap menjaga kebugaran bersama timnas Indonesia.
"Itu terserah mereka apakah mau menunggu untuk menyaksikan laga melawan Bangladesh atau bagaimana."
"Nanti kami akan tanyakan dulu ke mereka mau pulang dulu atau gimana," kata Yunus Nusi di Bandung, Jawa Barat.
Yunus Nusi mengatakan bahwa proses naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat sebenarnya sudah mau selesai.
Hanya saja masih ada beberapa dokumen yang sedang dibahas.
Baca Juga: Makan Konate Pede Kebugaran Fisiknya Tetap Bagus Meski Baru Bergabung Latihan bersama Persija
"Kami juga sedang komunikasi dengan negara asal mereka untuk perubahan federasi," kata Yunus Nusi.
Perihal mencari klub untuk Sandy Walsh dan Jordi Amat, itu bukan ranah PSSI.
Terlebih saat ini Jordi Amat sedang tidak punya klub setelah keluar dari tim Belgia, KAS Eupen.
"Itu urusan mereka karena mereka bawa agennya masing-masing," kata Yunus Nusi.