Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sama halnya dengan pasangan papan atas lainnya saat mereka bertahan bersama melalui semua periode pasang surut mereka.
"Selama hari-hari saya bermain juga, saya bersama Ricky Subagja selama lebih dari satu dekade. Saya percaya Aaron dan Wooi Yik memiliki perjalanan panjang di depan mereka dan mereka hanya akan menjadi lebih baik," ucap Rexy.
Chia/Soh telah bermain bersama di jajaran senior selama lima tahun, dikurangi dua tahun tidak aktif karena Covid-19.
Bahkan dalam waktu singkat, mereka bangkit dengan cepat untuk mencapai final All England 2019, merebut emas SEA Games 2019 di Filipina sebelum menyelamatkan Malaysia dari keterpurukan dengan memberikan satu-satunya bagi negara tersebut pada Olimpiade terakhir.
Baca Juga: Anthony Ginting Siapkan Taktik Khusus Hadapi Ujian Berat pada Indonesia Masters 2022
Rexy sebelumnya sukses mengantar mantan ganda putra Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, mendominasi dalam dua tahun pertama mereka sebagai partner dan tetap bersama selama lebih dari tujuh tahun.
"Sulit untuk membandingkan Kien Keat/Boon Heong dengan Aaron/Wooi Yik. Mereka berbeda dan memiliki kelebihan masing-masing. Saya percaya kepada Aaron/Wooi Yik dan saya tahu kekeringan gelar mereka akan segera berakhir," ucap Rexy.
Rexy menurunkan Chia/Soh pada Indonesian Masters (7-12 Juni), Indonesia Open (14-19 Juni), Malaysia Open (28 Juni-3 Juli), Malaysian Masters (5-10 Juli), dan Commonwealth Games di Birmingham ( 29 Juli-8 Agustus).
"Mereka tidak akan mengikuti Singapore Open (19-24 Juli) karena terlalu dekat dengan Commonwealth Games," ujar Rexy.
Tiga turnamen utama yang akan dibidik Aaron/Wooi Yik adalah Commonwealth Games, Indonesia dan Malaysia Open.
Ganda putra Malaysia yang tercatat menjuarai Commonwealth Games terakhir adalah Tan Wee Kiong/Goh V Shem (Glasgow 2014), Goh V Shem/Lim Khim Wah (2014) dan Mohd Zakry Abdul Latif/Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari (2008).