Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Drama soal transfer Kylian Mbappe ternyata masih belum selesai hingga saat ini. Presiden LaLiga, Javier Tebas, kabarnya belum menyerah untuk melaporkan Paris Saint-Germain.
Kepastian soal masa depan Kylian Mbappe sebenarnya sudah selesai beberapa waktu lalu.
Mbappe telah memutuskan untuk bertahan di Paris Saint-Germain dan menolak Real Madrid.
Akan tetapi, efek keputusan Mbappe tersebut ternyata masih berlangsung sampai saat ini.
Bukan Real Madrid yang nampaknya tidak terima dengan keputusan Mbappe, melainkan Presiden LaLiga, Javier Tebas.
Dikutip BolaSport.com dari Marca, Tebas mengaku curiga dengan PSG yang berhasil memperbarui kontrak Mbappe.
Menurut Tebas, hal tersebut sangat janggal mengingat PSG mencatatkan kerugian yang sangat besar.
Baca Juga: Tepis Isu Hubungan Tak Akur, Neymar Akui Senang Mbappe Bertahan di PSG
Bahkan, Tebas sudah sempat mengirimkan surat aduan kepada Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) soal kasus kontrak baru Mbappe tersebut.
"Saya tidak akan menanggapi Presiden Ligue 1, itu surat yang sama yang mereka kirimkan kepada saya, tetapi presiden yang berbeda," kata Tebas.
"Kami tidak akan membiarkan tim Eropa menghancurkan ekosistem sepak bola Eropa. Keluhan yang akan kami ajukan ke UEFA sudah dibuat."
"Ini bukan tentang pamer, ini adalah data keuangan objektif."
"Kerugian sekitar 300 juta euro dan pendapatan lebih besar dari Real Madrid, Manchester United dan Barcelona, data yang tidak dipercaya oleh siapa pun."
"Dan mereka memperbarui Kylian Mbappe. Tidak mungkin jika tidak ada kecurangan dalam kerja sama sponsor atau kontribusi modal yang lebih besar dari yang diizinkan oleh UEFA," lanjut Tebas.
Tak tanggung-tanggung, Tebas bahkan mengajak liga lain untuk ikut melaporkan tindakan PSG tersebut.
Baca Juga: PSG Urung Satukan Paul Pogba dengan Lionel Messi dan Kylian Mbappe
Tebas juga menyebut Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, telah merusak sepak bola Eropa.
"Ini bukan masalah Prancis, ini masalah ekosistem sepak bola Eropa. Kami seperti Robin Hood-nya Eropa," ujar Tebas.
"Saya telah berbicara dengan liga lain, beberapa dari mereka akan bergabung."
"Kami akan melakukan apa pun yang dikatakan Presiden Liga Prancis. Mereka sudah mengenal saya di Eropa."
"Dengar Nasser, apa yang Anda lakukan adalah mengacaukan sepak bola. Ini sama berbahayanya dengan proyek Liga Super," tutur Tebas melanjutkan.
Aksi Tebas melakukan protes kepada PSG sebenarnya tidak hanya sekali ini terjadi.
Tebas juga pernah melaporkan PSG dalam hal financial fair play saat merekrut Neymar Junior dari Barcelona pada 2017 lalu.
Baca Juga: Berani Tolak Real Madrid, Kylian Mbappe Dapat Ejekan dari Gelandang Pinggiran Los Blancos
Akan tetapi, PSG akhirnya lepas dari sanksi karena dinyatakan tidak bersalah oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).