Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Krisis finansial yang tengah terjadi di tubuh Barcelona memaksa mereka sampai berutang pada satu pemain senior hingga 50 juta euro (Rp779 miliar).
Musim 2021-2022 telah resmi berakhir di Liga Spanyol dengan Barcelona hanya menjadi runner-up di bawah Real Madrid.
Seiring kegagalan musim lalu dan niatan untuk menjadi penantang gelar musim 2022-2023, Barcelona berencana untuk berbenah.
Penguatan skuad agar kompetitif dan tidak tertinggal dari Real Madrid selaku musuh tradisional di Liga Spanyol, coba untuk diupayakan oleh Xavi Hernandez.
Kendati memiliki niatan untuk berbenah pada bursa transfer musim panas 2022, langkah Barcelona menemui hambatan besar.
Krisis finansial masih menjadi pengganjal utama bagi Barcelona untuk berbisnis dengan mendatangkan pemain baru pada jendela transfer musim panas tahun ini.
Barcelona telah banyak berutang ke bank hingga jutaan euro dan itupun belum terbayarkan penuh 100 persen.
Baca Juga: Maguire Akui Cuma Satu Pemain yang Tampil Baik di Man United
Belum lagi batas pengeluaran mereka untuk menggaji pemain juga telah dipangkas hingga ke ambang batas oleh LaLiga selaku penyelanggara Liga Spanyol.
Akibatnya, El Barca dilarang untuk mendaftarkan pemain baru hingga mereka mampu menyeimbangkan neraca pembukuan.
Permasalahan pelik nan kritis yang terjadi di dalam tubuh Barcelona ternyata tidak hanya sampai di situ.
Menurut laporan dari Sport yang dikutip BolaSport.com dari Sport, jurnalis Gerard Romero mengabarkan bahwa Barcelona dilaporkan berutang 50 juta euro (sekitar Rp779 miliar) kepada salah satu pemainnya.
Pemain yang dimaksud oleh Gerard Moreno adalah wakil kapten tim, Gerard Pique.
Gerard Pique telah menjadi bagian dari tim El Barca sejak 2008 dan salah satu wakil kapten yang bersedia dipangkas gajinya.
Gerard Pique sendiri menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Barcelona saat ini setelah kepergian Lionel Messi.
Baca Juga: Gabung Tottenham Hotspur, Ivan Perisic Merasa Terhormat Reuni dengan Antonio Conte
Di sisi lain, bek sentral asal Spanyol tersebut menyepakati kontrak baru yang mengikatnya hingga Juni 2024.
Di dalam menyepakati kontrak baru, Pique juga telah bersedia dipangkas gajinya selama pandemi COVID-19 untuk membantu keuangan klub.
Kontrak baru tersebut didapatkan saat Josep Maria Bartomeu berkuasa sebelum posisinya digantikan oleh Joan Laporta.
Meski menjadi pemain dengan gaji tertinggi, tetapi Pique tidak pernah mendapatkan bayaran utuh akibat upahnya yang gagal dibayar dari tahun ke tahun.
Jika Barcelona berencana untuk mendepak Pique dari skuad Xavi Hernandez tahun depan, maka upah yang belum dibayar itu dapat membuat mereka terseret dalam kasus yang lebih rumit.
Situasi pelik yang dialami Barcelona tersebut diyakini bakal berangsur-angsur pulih seikring kesepakatan sponsor dengan Spotify, CVC Capital, dan penjualan Barca Studio.
Selain itu, penjualan pemain juga menghasilkan pendapatan tambahan yang bisa menyeimbangkan neraca keuangan.
Baca Juga: Man United Lamban, Liverpool Berniat Rebut Striker Villarreal
Namun, Barcelona tidak boleh lupa pada Pique yang sudah berjasa membantu mereka meringankan krisis di saat pandemi.
Di samping itu, jebolan akademi La Masia tersebut juga termasuk dalam skuad pemenangan Pep Guardiola yang berhasil meraih sextuple pada musim 2008-2009.