Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persiapan terus dilakukan oleh atlet yang akan turun di ASEAN Games 2022 di Kota Solo, terbaru para atletik mampu meraih setengah lusin medali di ajang Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss.
Keikutsertaan skuad Indonesia dalam ajang Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss pada 26-28 Mei 2022, sebagai salah satu persiapan jelang ASEAN Para Games 2022 yang akan diadakan bulan ini.
Setengah lusin medali emas yang dibawa pulang oleh skuad Indonesia dipersembahkan oleh beberapa atlet para dari nomor yang berbeda-beda.
Saptoyogo Purnomo berhasil mempersembahkan dua medali emas sekaligus dari nomor lari 100 meter dan 2022 meter putra T37.
Kemudian dari nomor lari 100 meter putri T42 ada nama Kharisma Evi Tiarani yang juga mengondol medali emas.
Sementara itu dari lempar cakram putri F56 Famini juga berhasil mengemas satu medali emas untuk skuad Indonesia.
Dan medali emas terakhir diperoleh dari nomor lempar lembing putra F57 atas nama Fauzi Purwo.
Selain setengah lusin medali emas, Indonesia juga berhasil membawa pulang tiga medali perak dan dua medali perunggu.
Medali perak didapatkan dari nomor balap kursi roda 100 meter putra T54 oleh Jaenal Aripin, nomor lari 100 meter putri T13 oleh Putri Aulia, dan nomor lari 100 meter putra T47 oleh Nur Ferry P.
Baca Juga: Jelang ASEAN Para Games 2022, Timnas Para Bulu Tangkis Panen Gelar
Sedangkan dua tambahan medali perunggu dipersembahkan oleh Fauzi Purwo L dari nomor tolak peluru putra F57 dan Ni Made Aryanti P dari nomor lari 100 meter putri T12.
Total dari ajang Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss Indonesia berhasil membawa pulang 11 medali.
Hasil ini tentunya menjadi modal yang bagus bagi skuad Indonesia yang akan mengikuti ASEAN Para Games 2022 di Kota Solo dan sekitarnya.
Meski berhasil meraih medali emas, atlet para Kharisma Evi yang turun di nomor 100 meter putri belum puas dengan penampilanya dan masih ada yang harus diperbaiki sebelum turun di ASEAN Para Games 2022.
"Meski mampu merebut medali emas, saya belum puas dengan penampilan saya di sini (Swiss) karena daya tahan tubuh masih belum bagus sehingga saat final energi tidak sebagus saat babak penyisihan," ucap Evi dikutip Bolasport.com dari ANTARA.
Ajang Grand Prix Para-Atletik di Nottwil, Swiss diikuti oleh 21 negara, dari Asia Tenggara ada Malaysia dan Thailand yang ikut hadir.
Tentu ini menjadi kesempatan penting bagi pelatih skuad Indonesia untuk menilai siapa saja saingan yang berbahaya di ASEAN Para Games 2022.
"Meski Thailand dan Malaysia tidak menurunkan banyak atlet, tapi kami bisa memantau kekuatan mereka dari hasil yang di masukan ke website WPA," kata Slamet Widodo selakuan pelatih para atletik Indonesia.
Demi hasil maksimal di ASEAN Para Games 2022 dan membanggakan Indonesia karena bertanding di rumah sendiri, jajaran pelatih akan terus melakukan pemantauan atlet pesaing.
"Semua pelatih akan terus memantau dan mengevaluasi sejauh mana kekuatan atlet Indonesia di badingkan dengan kedua negara pesaing tersebut," ucap Slamet mengakhiri.
Selain persiapan menuju ASEAN Para Games 2022, ajang ini juga menjadi persiapan bagi para atletik untuk ajang yang lebih besar.
Yaitu kualifikasi menuju ASIAN Para Games 2022, meski pelaksanaannya masih diundur dan kemungkinan akan diselenggarakan tahun 2023.
Baca Juga: Jelang ASEAN Para Games 2022, 10 Atlet NPC Kalsel Dipanggil Timnas