Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Dani Pedrosa, telah menghadapi deretan pembalap top sepanjang kariernya. Pendapat Pedrosa pun bisa dianggap sahih ketika dia membandingkan rival-rivalnya.
Dani Pedrosa merupakan salah satu pembalap bertabur gelar pada MotoGP.
Tiga gelar juara dunia telah diraih Dani Pedrosa sepanjang kariernya dengan rincian satu gelar GP125 pada 2003 serta dua gelar GP250 pada 2004 dan 2005.
Kesuksesan tersebut membuat pria asal Spanyol itu sempat dianggap sebagai anak emas ketika naik ke MotoGP pada musim 2006.
Sayangnya, Pedrosa belum pernah mencicipi rasanya menjadi juara di kelas raja. Pencapaian terbaiknya adalah posisi runner-up kejuaraan.
Kendati begitu, pembalap bertubuh mungil tersebut tetap dipandang sebagai salah satu pembalap terbaik dari generasinya.
Pedrosa pernah mendapat label alien bersama Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Valentino Rossi ketika mereka mendominasi kejuaraan pada 2008-2012.
The Little Spaniard juga terlibat rivalitas di tim Repsol Honda dengan Marc Marquez.
Dua pembalap jawara asal Spanyol itu menjadi rekan setim selama enam tahun sebelum Pedrosa gantung helm pada 2018.
Baca Juga: Penerawangan Dani Pedrosa, Aura Sangar Marc Marquez Belum Tergantikan
Ketika melihat kembali persaingan dengan rival-rivalnya, Pedrosa mengaku paling menikmati duel dengan Stoner dan Lorenzo di lintasan.
Stoner secara khusus disebut Pedrosa sebagai kompetitor favoritnya.
"Salah satu duel terbaik saya adalah melawan Casey Stoner," kata Pedrosa dalam interviu yang dilansir BolaSport.com dari RedBull.com
"Pertarungan kami selalu berlangsung dengan bersih dan hanya tentang siapa yang tercepat dan bukan yang paling cerdik."
Situasi berbeda dialami Pedrosa ketika bersaing dengan Rossi dan Marquez di lintasan.
"Ketika Anda berlomba dengan Marc atau Valentino, terkadang mereka memang jauh lebih cepat, tetapi saat kecepatan kami sama, terkadang mereka punya berbagai cara untuk menghalangi dan membuat Anda kehilangan waktu."
"Seiring berjalannya waktu, saya mengejar dan menyadarinya, tetapi cara balapan seperti mereka bukan gaya natural saya."
"Ketika saya menghadapi Casey atau Jorge, persaingannya soal siapa yang paling cepat dan bukan paling cerdik," ucapnya menegaskan.
Pedrosa kini mengabdi di KTM sebagai pembalap penguji sekaligus pelatih bagi pembalap muda.
Kehadiran Pedrosa dipandang positif bagi KTM setelah RC16 mampu meningkat hingga menjadi salah satu motor yang kompetitif pada MotoGP.
Baca Juga: Brad Binder Sebut Dani Pedrosa Sosok Vital di KTM Selama Ini