Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Strategi berbeda diusung pelatih timnas Malaysia, Kim Pan-gon dan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam menatap Kualifikasi Piala Asia 2023.
Kim Pan-gon dan Shin Tae-yong sebenarnya kompak membawa 23 pemain terbaik untuk memperkuat tim nasional masing-masing.
Namun tak seperti Shin Tae-yong, Kim Pan-gon yang dulu pernah menjadi atasan Shin justru mengambil langkah berbeda sekaligus berani.
Untuk bersaing di Kualifikasi Piala Asia 2023, dirinya tetap memanggil striker naturalisasi kontroversial masuk timnas Malaysia.
Penyerang yang dimaksud adalah Guilherme de Paula.
Pemanggilan pemain Johor Darul Takzim tersebut menuai polemik dari publik sepak bola Negeri Jiran.
Kim Pan-gon bahkan dinilai keliru menyertakan Guileherme de Paula dalam 23 daftar pemain.
Sebelumnya, Guilherme de Paula dianggap tak layak membela timnas Malaysia saat uji coba kontra Brunei Darussalam dan Hongkong.
Dalam dua laga tersebut, sang pemain dinilai tidak menyatu dengan tim sehingga mendapat kritikan keras dari pendukung dan pemerhati sepak bola Malaysia.
Bahkan, kritikan itu sudah datang saat De Paula mendapat panggilan Kim Pan-gon mengikuti pemusatan latihan tim nasional.
Jauh sebelum itu, De Paula sudah membuat pendukung Malaysia geram akibat penampilannya di Piala AFF 2020 lalu.
Baca Juga: Kata Atta Halilintar Usai Berhasil Gaet Ricardinho ke Pendekar United
Dia sejatinya selalu dipercaya bermain tapi tak pernah bisa mencetak gol yang berujung tersingkirnya Harimau Malaya di fase grup.
Bahkan, saat ini De Paula jarang diturunkan untuk bermain dengan JDT di kompetisi Liga Super Malaysia 2022.
Meski mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, namun Kim Pan-gon tetap tak berpaling.
Pria yang pernah menjadi atasan Shin Tae-yong itu kekeh membawa De Paula untuk Kualifkasi Piala Asia 2023.
Bukan hanya Guilherme de Paula, bergabungnya pemain naturalisasi Mohamadou Sumareh ke timnas Malaysia juga banjir kritikan.
Hal ini berbanding terbalik dengan Shin Tae-yong yang tak pernah memberikan kesempatan kepada stiker naturalisasi bergabung timnas Indonesia.
Untuk terjun di Kualifikasi Piala Asia 2023, Shin Tae-yong hanya membawa dua striker lokal, yakni Muhammad Rafli (Arema FC) dan Dimas Drajad (Persikabo 1973).
Padahal, masih ada opsi penyerang naturalisasi Ilija Spasojevic yang lebih menjanjikan.
Bomber milik Bali United ini lagi-lagi dilupakan Shin Tae-yong meski berhasil tampil impresif musim lalu.
Spaso panggilan akrabnya mengukuhkan dirinya sebagai top skorer Liga 1 2022, dan jadi faktor keberhasilan Bali United menjuarai Liga 1 dua musim berturut-turut.
Baca Juga: Madura United Coret Pemain Versatile Asal Korea Selatan
Sebanyak 23 gol dari 34 penampilan dikemas Spasojevic pada musim lalu, artinya ia tak pernah absen membela Bali United meski usianya tak lagi muda.
Akan tetapi, catatan apik tersebut sepertinya masih belum cukup untuk membuat Shin Tae-yong terkesan.
Kali terakhir Spaso berseragam Merah Putih saat laga uji coba melawan Myanmar, (25/3/2019).
Waktu itu, dirinya menyumbang sebiji gol dalam laga yang berakhir kemenangan 2-0 untuk timnas Indonesia.