Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cegah Perlakuan Rasialis di Piala Dunia 2022, Pelatih Timnas Inggris bakal Pilih Penendang Penalti Mumpuni

By Khasan Rochmad - Selasa, 7 Juni 2022 | 18:00 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. (TWITTER.COM/TURNIPDODGER)

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, akan mempertimbangkan penendang penalti di Piala Dunia 2022 demi menghindari tindak rasialis terhadap pemainnya.

Timnas Inggris melaju ke Piala Dunia 2022 dengan status sebagai salah satu tim unggulan usai bermain impresif di kualifikasi zona Eropa.

The Three Lions mampu menampilkan permainan yang konsisten dengan catatkan delapan kemenangan dan dua hasil imbang, dengan hanya kebobolan tiga gol.

Kendati pada EURO 2020 lalu gagal menjadi kampiun usai dikalahkan timnas Italia dalam babak adu penalti di final, hal ini tak menghilangkan statusnya sebagai tim unggulan.

Namun, Inggris juga baru saja kehilangan rekor tak terkalahkan sejak 2020 lalu di ajang UEFA Nations League melawan HUngaria.

Kekalahan tersebut dinilai memalukan karena selain kehilangan rekor unbeaten, Inggris juga membuat Hungaria mampu menang pertama kalinya atas mereka setelah 60 tahun.

Dengan persiapan Piala Dunia 2022 yang tak sampai lima bulan, Gareth Southgate mulai memikirkan cara jitu untuk memenangi turnamen.

Baca Juga: Ukir 100 Caps bareng Korea Selatan, Murid Shin Tae-yong Sejajar Legenda Manchester United

Salah satunya adalah dengan menentukan penendang penalti jika laga harus dimainkan hingga babak tos-tosan.

Southgate akan mulai mempertimbangkan untuk tidak memilih pemain berkulit hitam sebagai penendang.

Hal ini buntut dari keputusannya yang membuat Jadon Sancho, Marcus Rashford, dan Bukayo Saka menjadi penendang di final EURO 2020 lalu.

Ketiganya gagal menjalankan tugasnya sebagai eksekutor sehingga mendapatkan cemoohan dan ejekan bernada rasialis di media sosial.

Untuk mencegah hal ini terjadi kembali, Southgate akan mencoba berpikir agar para pemainnya tidak tersinggung terkait pemilihan tersebut.

"Ketika saya meninggalkan The Grove hari itu, saya tidak bisa menahan perasaan, 'Apakah saya telah menciptakan situasi ini di sini untuk para pemain?'," kata Southgate, dikutip BolaSport.com dari Express.
.
"Tetapi tidak tepat untuk tidak memilih pemain yang menurut Anda terbaik untuk diambil karena kemungkinan konsekuensi dari kehilangan mereka."

Baca Juga: Karena Hal Ini, Pep Guardiola Tak Yakin Barcelona Bisa Boyong Robert Lewandowski

"Saya harus memilih mereka dengan keyakinan bahwa mereka akan mencetak gol. Kami tahu hal lain akan menggelikan."

"Kami tahu itu keterlaluan untuk dipikirkan. Saya mencoba untuk menyeimbangkan apakah pertanyaannya adalah tentang rasialisme itu sendiri."

"Itu menjijikkan dan tidak dapat diterima, dan apa yang Anda identifikasi, bahwa ada lapisan kerumitan lain dalam membuat keputusan itu,” ucap Southgate.

Seiring berjalannya waktu, Southgate berharap masalahnya teratasi dengan lebih banyak pemain kulit hitam yang melakukan tendangan dalam situasi tekanan tinggi.

"Beberapa pemain telah mengambil lebih banyak penalti dengan klub mereka," ujar Southgate menambahkan.

"Reece James, saya pikir, memiliki empat adu penalti tahun ini. Trent Alexander-Arnold memiliki dua."

"Bukayo Saka sekarang telah mengambil tendangan untuk klubnya, yang merupakan momen-momen berani yang sangat menonjolkan tentang dirinya."

"Tetapi secara tidak langsung, kami telah menciptakan lapisan kesulitan lain dalam mengatasi adu penalti."

"Saya harus mempertimbangkan semua hal itu dan ini sangat kompleks," tutur Southgate mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P