Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kedatangan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain pada bursa transfer musim panas 2021 telah membuat pekerjaan Mauricio Pochettino semakin berat.
Menurut kabar yang beredar, Mauricio Pochettino dikatakan telah mencapai kesepakatan untuk berpisah dengan Paris Saint-Germain.
Hal tersebut membuat Mauricio Pochettino harus meninggalkan jabatan yang sudah ia pegang sejak 18 bulan lalu.
Usut punya usut, putusnya hubungan kerja antara PSG dan Mauricio Pochettino disinyalir berasal dari kegagalan eks pelatih Tottenham Hotspur itu menjuara Liga Champions 2021-2022.
Padahal, di Liga Champions musim lalu, Pochentino sudah dibekali dengan deretan pemain berlabel top di Eropa.
Sebut saja Kylian Mbappe, Gianluigi Donnarumma, Lionel Messi, Neymar, hingga Sergio Ramos.
Baca Juga: PSG-Pochettino Sudah Sepakat Pisah, Tinggal Tunggu Pengumuman
Namun, khusus untuk Lionel Messi, kedatangan eks pemain Barcelona itu ke PSG telah membuat pekerjaan Pochettino semakin berat.
Pasalnya, dengan adanya Messi, ego di ruang ganti Les Parisiens menjadi semakin banyak dan membuat pelatih asal Argentina itu kehilangan kendali atas ruang ganti.
Perihal tersebut diungkapkan oleh pakar sepak bola Prancis, Julien Laurens.
"Hubungan itu tidak saling menguntungkan," kata Julien Laurens, dinukil BolaSport.com dari Talksport.
"Saya pikir Pochettino akan tinggal di lingkungan yang berbeda."
"Dia memiliki skuad yang hebat, tetapi bukan lingkungan yang dia sukai."
"Saya tidak berpikir dia menikmati 18 bulan yang dia miliki karena ada begitu banyak politik, itu adalah ruang ganti yang sulit untuk dihadapi, tetapi dia tahu itu sebelumnya."
Baca Juga: Zinedine Zidane OTW ke PSG untuk Kolaborasi dengan Lionel Messi, Pochettino Kode Pamitan
"Ketika Messi tiba, dia membuatnya lebih sulit dan berat karena Anda menambahkan begitu banyak superstar dan begitu banyak ego."
"Ditambah ada kisah Kylian Mbappe, apakah dia akan bertahan atau akan pergi."
"Saya pikir Pochettino tidak pernah benar-benar memahami fungsi ruang ganti."
"Saya pikir itu lebih merupakan klub daripada dia, tetapi secara keseluruhan saya tidak berpikir dia sangat bahagia di sana," tutur Laurens menambahkan.