Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda MotoGP, Jorge Lorenzo, mengungkapkan sosok yang menjadi panutannya selama berkarier pada ajang MotoGP. Berbagai nama pun disebutkan sosok berjuluk X-Fuera.
Nama pertama yang dijadikan panutan bagi Jorge Lorenzo adalah Alex Criville.
Ini dikarenakan Alex Criville mampu mengubah stigma para pembalap Spanyol yang berlomba di kejuaraan kelas premier.
Pasalnya, Alex Criville mampu menjadi juara dunia 500cc (kini MotoGP) pada tahun 1999 yang menjadikannya sebagai pembalap Spanyol pertama meraih titel kelas utama.
Saat itu, Criville meraih gelar 500cc usai mengalahkan Kenny Roberts Jr.
Kehebatan pria berusia 52 tahun itu kemudian mampu menjadi inspirasi bagi para pembalap Spanyol untuk berani bermimpi menjadi juara.
"Criville, melalui gelar juaranya, itu telah menghilangkan stigma kategori tertinggi yang mencekik kami," kata Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari Marca.
"Melalui dia, gelar ternyata bisa dicapai. Sama halnya ketika di sepak bola ketika Spanyol juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Minim Rivalitas, Jorge Lorenzo Sentil Pembalap MotoGP Masa Kini
Lorenzo lalu menyebut peran salah satu rival Valentino Rossi yakni Max Biaggi dalam kariernya.
Max Biaggi juga turut menjadi role model bagi mantan pembalap berusia 35 tahun itu.
"Saya mengikuti Biaggi, karena betapa hebatnya dia. Saya mencoba meniru. Lalu yang bisa Anda bandingkan adalah rekan setim karena telemetri," katanya menambahkan.
Lorenzo bisa dianggap sebagai salah satu pembalap Spanyol tersukses di MotoGP. Pasalnya, dia mempunyai total 3 gelar MotoGP.
Pencapaian tersebut ditorehkan Lorenzo tatkala membela Yamaha.
Era kesuksesan Lorenzo sebagai pembalap Spanyol kemudian diteruskan oleh Marc Marquez.
Keduanya sebelumnya telah tercatat berulangkali terlibat dalam berburu gelar MotoGP.
Lorenzo sayangnya hanya mampu mengalahkan Marc Marquez satu kali pada 2015, sedangkan Marc Marquez lebih banyak memetik gelar.
Marc Marquez kini mengoleksi enam gelar MotoGP yang menjadikannya pemilik titel terbanyak daripada kontestan MotoGP 2022 lainnya.
"Marc Marquez mengubah kejuaraan dunia. Kami cepat, tetapi kami tidak terlalu suka berduel," tutur Lorenzo.
"Dia selalu ingin menang dan dia memberi kami kekuatan. Kami tidak punya pilihan untuk mencapai batas. Jika tidak, anak itu menang," katanya menambahkan.
Baca Juga: Rossi dan Marquez Sama Saja, Pedrosa Lebih Senang Lawan Lorenzo dan Stoner