Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kisah menyentuh terjadi ketika Valentino Rossi menyambut putra mendiang pembalap MotoGP, Norifumi Abe, yang merupakan idolanya dulu.
Valentino Rossi pernah menggandrungi Norifumi Abe, juga dikenal dengan nama Norick Abei
Performa heroik Abe pada GP Jepang musim 1994 di Sirkuit Suzuka, Jepang, diklaim The Doctor sebagai video yang paling sering ditontonnya semasa remaja.
Abe mencuri perhatian karena mampu bertarung melawan pembalap juara seperti Mick Doohan, Kevin Schwantz, Luca Cadalora dalam persaingan sengit untuk posisi pertama.
Padahal, Abe tampil sebagai pembalap debutan.
Abe akhirnya gagal finis karena terjatuh. Namun, semangat juang dan penampilan Abe yang tidak biasa dengan rambut panjangnya membuat Rossi mengidolakannya.
Rossi bahkan mengambil julukan pertamanya dari nama Abe yaitu Rossifumi yang merupakan gabungan dari namanya dan Norifumi.
Walau julukan Rossifumi tak lagi dipakainya, Rossi selalu memasang stiker "Rossifumi Ganbatte" pemberian temannya dari Jepang di motornya sampai pensiun.
Karier Abe sayangnya tidak sepanjang pembalap yang mengidolakannya.
Baca Juga: VR46 Sedih MotoGP Sepi, tapi Valentino Rossi Tak Akan Kembali
Abe sudah keluar dari MotoGP pada akhir musim 2004.
Tiga tahun berselang pembalap yang hampir selalu memperkuat Yamaha itu meregang nyawa setelah menjadi korban kecelakaan lalu lintas di negara asalnya.
On this day: the race that made @ValeYellow46 late for school
25 years go on April 24th 1994, Norick Abe debuted at the #JapaneseGP, in a race that Rossi says he watched before school. Watch it for FREE #MotoGP | https://t.co/KfhvInTNOf pic.twitter.com/Y6zCyHrmre
— MotoGP (@MotoGP) April 24, 2019
Ibarat roda kehidupan yang selalu berputar, kedua tokoh berganti peran ketika giliran putra Abe, Maki, yang mengidolakan Rossi.
Maki Abe berkesempatan untuk berlatih di fasilitas Akademi Pembalap VR46 yang didirikan juara dunia sembilan kali itu secara resmi pada 2014.
Pembalap muda berusia 18 tahun menjadi salah satu dari lima peserta edisi ke-11 Yamaha VR46 Master Camp yang berlangsung pada 6-11 Juni 2022.
Setelah dimentori pembalap Akademi VR46 seperti Franco Morbidelli dan Marco Bezzecchi, Abe ahirnya dilatih The Doctor sendiri di VR46 Motor Ranch pada hari terakhir.
"Bertemu dengan Valentino Rossi pada hari terakhir adalah momen yang tidak akan pernah saya lupakan," kata Maki Abe.
"Ketika saya berada di depannya saya menyadari bahwa itu memang dia, pembalap yang selalu saya tonton dari TV - rasanya seperti mimpi."
"Selama berlatih dengan Valentino, saya mencatat tekniknya berganti arah, sudut memiringkan badan yang sempurna, cara meluncur, dan racing line-nya yang indah."
Baca Juga: Rossi dan Marquez Sama Saja, Pedrosa Lebih Senang Lawan Lorenzo dan Stoner
Kini berlomba di FIM Asia Road Racing Championship, Maki Abe, yang berambut gondrong seperti almarhum ayahnya, berharap bisa menembus MotoGP.
"Ketika saya mengunjungi gedung VR46 dan melihat ada banyak motor MotoGP, saya percaya diri bisa bergabung dengan tim ini pada masa mendatang." katanya.
"Jadi saya harus tetap termotivasi dan melakukan yang terbaik agar membuatnya terjadi."
Sinar Pembalap Indonesia
Edisi ke-11 Yamaha VR46 Master Camp juga diikuti pembalap Indonesia, Aldi Satya Mahendra, yang tahun ini berlomba di kelas Asia Production 250 pada Asia Road Racing Championship.
Pembalap Yamaha Racing Indonesia tersebut mencuri perhatian setelah memenangi setiap sesi pada Yamaha VR46 Master Camp.
Pada hari terakhir Aldi mencetak waktu lap tercepat pada sesi latihan terakhir di Galliano Park dengan Yamaha YZF-R3.
Catatan itu melengkapi torehan remaja berusia 15 tahun itu selama keikutsertaannya di Yamaha VR46 Master Camp di mana dia memenangi sesi eSport, flat track, dan mini gp.
"Pengalaman saya selama Master Camp sangat berharga dan sangat menyenangkan," kata Aldi.
Baca Juga: Keramat 46, Jorge Lorenzo: Tak Ada yang Berani Pakai Nomor Valentino Rossi
"Bagi pembalap muda yang termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kemampuan untuk masa depan seperti kami, program ini menjadi pengalaman yang tidak terlupakan."
"Pengajarannya sangat baik dan profesional. Kami mengalami setiap aspek berkendara, dan ini krusial jika Anda ingin menjadi profesional."
"Saya paling menyukai fast track. Selain itu pada hari kelima saya memenangi medali emas lainnya."
"Bertemu dengan Valentino Rossi menjadi momen ajaib yang luar biasa. Setelah melihat balapan Americana saya memahami bagaimana Valentino mengendarai motor flat track."
Baca Juga: Di Kala Susah, Francesco Bagnaia Ingat Nasihat Valentino Rossi