Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dilansir dari Tribun Jabar dan Surya.co.id, catatan minor tersebut terjadi sejak pertandingan belum dimulai.
Berikut ini beberapa catatan tersebut.
1. Tanda Pengenal Palsu
Hal ini berawal dari terungkapnya penggandaan identitas akses masuk atau tanda pengenal Local Organizing Comittee (LOC) palsu yang digunakan oleh sekelompok orang tidak bertanggung jawab, untuk bisa menyaksikan pertandingan secara gratis di stadion.
Berdasarkan pantauan, kasus tersebut terungkap setelah ada enam orang penonton yang mengaku-aku sebagai bagian dari panitia penyelenggara.
Pihak panitia yang merasa janggal dengan tingkah perilaku keenam oknum suporter itu lantas mengkonfirmasi keaslian tanda pengenal yang dipakai dan ternyata diketahui tanda tersebut palsu.
Akibat insiden ini, panitia pelaksana melakukan interogasi dan penahanan tanda pengenal palsu tersebut, dan para penonton tersebut dilarang memasuki area stadion.
Catatan berikutnya adalah membeludaknya penonton.
Insiden ini terjadi di pintu masuk area stadion, tepatnya pintu Gerbang Biru.
Ratusan hingga ribuan Bobotoh yang berdesakan, saat petugas melakukan seleksi bagi penonton yang memiliki tiket.
Aksi saling dorong antara penonton dan petugas pun tidak terhindarkan.
Karena kalah jumlah, petugas pun terpaksa mundur dan gerbang pun dijebol massa sehingga memasuki halaman stadion.
Akibat insiden ini, pintu gerbang menuju area halaman stadion rusak parah, hingga lepas dari dudukannya.
Dampak membeludaknya penonton yang berhasil masuk di halaman stadion membuat situasi semakin tidak kondusif.
Pembatasan penonton harus pun dilakukan oleh petugas, seiring telah penuhnya bangku penonton di tribun stadion.
Namun, hal ini justru menjadi dilema karena pembatasan bukan hanya dilakukan bagi mereka yang tidak memiliki izin akses masuk, tapi juga mereka yang mengaku memiliki tiket.
Seperti situasi sebelumnya, aksi saling dorong kembali terjadi, bahkan petugas keamanan terpaksa mengunci gerbang pintu masuk di samping kanan area VIP dan pintu kaca bagi akses masuk tamu VVIP, karena situasi semakin tidak kondusif.
Massa yang mengaku memiliki tiket masuk, dan yang tidak, bereaksi semakin tidak terkendali, setelah komunikasi yang coba dilakukan dengan panitia tidak membuahkan hasil untuk bisa masuk kedalam stadion.
Begitu juga pintu kaca yang menjadi akses masuk bagi tamu VVIP dipecahkan.
Massa pun kembali merangsek masuk ke dalam stadion, dan menuju tribun atas yang sebelumnya tidak diperkenankan untuk digunakan.
Setelah berhasil masuk dan menduduki tribun atas stadion, para oknum suporter tersebut tampak bernyanyi dan memberikan dukungan sepanjang pertandingan berlangsung.
4. Penyalaan Flare
Aksi ini terjadi di akhir pertandingan, setelah gol yang dicetak oleh Ciro Alves tampak flare atau cerawat mulai dinyalakan dan bermunculan di titik-titik tribun selatan, yang semakin meluas ke tribun penonton bagian utara, dan timur.
Dampak dari penyalaan cerawat ini kondisi di dalam Stadion GBLA, tampak dipenuhi asap dari hasil pembakaran cerawat tersebut.
Aksi saling dorong kembali terjadi saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya berakhir.
Para penonton yang ingin meninggalkan stadion tampak berimpitan untuk dapat melewati pintu keluar.
Karena ruang yang sempit, aksi saling dorong pun tidak terhindarkan, akibat pagar yang menjadi akses keluar di pintu V kembali rusak parah akibat dijebol penonton.
Beredarnya kabar tekait adanya dua orang bobotoh yang meninggal dunia akibat terimpit desakan penonton lainnya saat masuk ke Stadion GBLA beredar di media sosial.
Setelah ditelusuri, kabar itu benar adanya berdasarkan pernyataan Eko Maung di Surya.co.id.
Eko Maung mengaku mendapat konfirmasi kabar tersebut dari sumber terpercaya usai kabar tersebut viral di Twitter.
Pengamat Hukum dan Olahraga itupun juga ingin mengkonfirmasi kabar tersebut berulang kali.
"Tadinya saya mau tidur nih, jam 3 dapat telepon dari sumber saya, katanya betul ada korban meninggal, dari KTPnya orang Bogor,"jelasnya.
"Saya tanya berkali-kali, ini jangan sampai saya penyebar hoax."
"Dia bilang, dari Polda Jabar menelpon langsung ke Polres Bogor, nah sumber saya ini sedang bersama Kapolres Bogor."
"Narasumber saya ini falid, meski belum ada rilis," kata Eko Maung yakin.
Banyaknya kendaraan yang meninggalkan stadion secara serentak mengakibatkan akses lalu lintas di Jalan Cimincrang dan Jalan Pendamping SOR GBLA mengalami kemacetan.
Bahkan, bukan hanya kendaraan roda empat yang kesulitan untuk melanjutkan perjalanan, tapi juga kendaraan roda dua, akibatnya tidak sedikit pengemudi yang memilih untuk mematikan mesin kendaraannya.