Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Bek legendaris Liverpool, Alan Kennedy, menceritakan suasana mencekam yang dialaminya ketika nonton langsung final Liga Champions 2021-2022.
Laga puncak Liverpool versus Real Madrid di Stade de France diwarnai kekacauan antara pendukung kedua klub.
Penyebabnya adalah sebagian besar fan memaksa menerobos masuk tanpa memiliki tiket.
Suporter lain yang telah memegang tiket juga masih terjebak di luar karena situasi chaos.
Kondisi tersebut membuat panitia terpaksa menunda kick-off hingga 36 menit.
Fan yang memaksa masuk bukan cuma dari kubu Liverpool, melainkan pula dari pihak Real Madrid.
Alan Kennedy ikut terjebak dalam kekacauan di luar stadion.
Bahkan, pemilik dua gelar Liga Champions bersama Liverpool itu nyaris kehilangan nyawa.
"Saya seperti pendukung lainnya. Pada saat itu, saya menemukan jalan ke stadion dan anak saya membantu saya di sepanjang jalan dan kami seperti terlempar ke akhir di mana tidak ada jawaban. Tidak ada habisnya," kata Kennedy seperti dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Akhirnya saya diseret melewati pagar setinggi enam sampai delapan kaki oleh beberapa anak laki-laki dan saya beserta putra saya keluar dari bahaya pada saat itu, tetapi saya hampir mati," ucap dia.
Sebagai otoritas sepak bola Eropa, UEFA telah membuka penyelidikan independen terkait kekacauan pada final Liga Champions.
Mereka akan mengumpulkan bukti dari semua pihak sebelum hasil penyelidikan diumumkan secara terbuka.
Terkait hal ini, Kennedy bersedia jika diminta menjadi saksi.
"Jika saya dapat membantu dengan cara tertentu, saya pasti akan melakukannya," kata Kennedy.
Pertandingan di Stade de France berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Madrid.
Gol tunggal dari Vinicius Junior memberikan gelar Liga Champions ke-14 bagi Los Blancos.
Mundur 41 tahun lalu, musim 1980-1981, kota Paris juga menjadi panggung pertempuran Liverpool dan Real Madrid dalam laga final Liga Champions, tepatnya di Parc des Princes.
Kala itu, Kennedy menjadi pahwalan Si Merah dengan mencetak satu-satunya gol.
Lalu pada final edisi 1983-1984 melawan Roma, dia kembali muncul sebagai pahlawan Liverpool setelah menjadi eksekutor penentu di babak adu penalti.
Baca Juga: Cuci Gudang Ala Manchester City, 3 Pemain Ini Akan Masuk Daftar Jual