Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Seandainya bisa menghentikan waktu, Giacomo Agostini mempunyai bayangan untuk menunggu Valentino Rossi berusia 80 tahun demi bisa merealisasikan duel sesama pembalap berstatus bintang asal Italia.
Pada 16 Juni 2022 lalu, Giacomo Agostini resmi merayakan bertambahnya usia yang ke-80 tahun. Umur yang tak muda lagi tentunya.
Kendati begitu, Giacomo Agostini tampak masih sehat dan bugar. Bahkan mempunyai khayalan untuk bisa menjadi pembalap lagi.
Mempunyai 15 gelar dunia dan lebih dari seratus kemenangan dalam balapan grand prix, pria kelahiran Brescia, Italia itu masih memiliki sesuatu yang harus dilakukan untuk menunjukkan kebesarannya.
Agostini ingin bertarung dengan Valentino Rossi untuk mengadu kehebatan motor MV Agusta melawan Yamaha.
"Anda tahu sesuatu yang hebat? Jika waktu berhenti, saya akan menunggu Valentino Rossi sampai berusia 80 tahun," kata Agostini kepada Sky, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Lalu kami akan melakukan race bersama."
"Saya dengan MV Agusta dan dia dengan Yamaha. Kami akan membawa 300.000 orang di sirkuit, indah bukan?" tambahnya.
Baca Juga: Curi Perhatian Lagi, Adik Rossi Sayangkan Gagal Raih Podium pada MotoGP Jerman 2022
Tidak diragukan lagi bahwa Agostini adalah salah satu pembalap paling sukses. 15 gelar dunia menjadi buktinya.
"Itulah mengapa saya selalu menginginkan nomor satu, bukan hanya karena saya berhak mendapatkannya," tutur Agostini.
"Nomor satu biasanya digunakan ketika gelar dimenangkan."
"Saya adalah pembalap Italia yang membalap untuk motor Italia, jadi saya membawa keunggulan teknologi negara kami ke dunia."
"Saya juga ingin mewakili Italia dengan helm saya yang sebenarnya berwarna merah, putih, hijau dengan bendara kami," tambahnya.
Agostini lalu menceritakan kehidupan masa kecilnya, terutama ketika berhubungan dengan gairahnya sebagai pembalap motor.
"Sejak saya kecil, saya ingin mengendarai motor," ungkap Agostini.
"Bahkan orang tua saya pun bertanya-tanya dari mana asal passion saya ini."
"Sebab di keluarga saya tidak ada yang pembalap, mereka tidak punya bengkel mekanik, saudara-saudara saya tidak tertarik dengan mesin."
"Sebaliknya, saya hanya ingin balapan motor. Itu adalah gairah yang besar dan cinta yang besar," sambungnya.
Baca Juga: Peminat Kursi Kosong Ducati Tambah Lagi, Kali Ini Adik Valentino Rossi