Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia yakni Taufik Hidayat tampaknya belum menunjukkan minat untuk mengikuti jejak Rexy Mainaky sebagai pelatih.
Selama menjalani kariernya sebagai pemain bulu tangkis, Taufik Hidayat mencatatkan berbagai raihan prestasi mentereng.
Torehan prestasi paling mentereng didapatkan Taufik Hidayat saat membela Indonesia pada ajang Olimpiade Athena 2004.
Medali emas berhasil digenggam Taufik Hidayat usia mengalahkan wakil Korea Selatan kala itu, Shon Seung-mo.
Pria asal Bandung, Jawa Barat tersebut akhirnya menyudahi kariernya pada tahun 2013.
Kini, sektor tunggal putra Indonesia yang bertumpu kepada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie tengah disorot.
Para pemain tunggal putra tampak kesulitan untuk mengulang era di mana saat Taufik Hidayat masih berlaga di lapangan.
Sebagai mantan pemain tunggal putra, Taufik Hidayat tampaknya belum ingin berperan sebagai seorang pelatih.
Baca Juga: Dominan di Tunggal Putra, Viktor Axelsen Tak Pernah Anggap Dirinya Raja
Jika menilik lebih jauh, tidak sedikit pemain tunggal putra yang berjaya sebagai pelatih salah satunya adalah Rexy Mainaky.
Meski demikian, Taufik Hidayat sepenuhnya menyadari menjadi seorang pelatih bukanlah hal yang mudah.
Kesuksesan Rexy Mainaky yang kini menjabat sebagai Direktur Kepelatihan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) didapat dengan perjuangan.
"Itu tidak mudah karena semua orang tidak pernah tahu bagaimana menjadi seorang pelatih seperti Rexy Mainaky atau yang lainnya," ucap Taufik Hidayat.
Dalam siaran podcast di kanal Youtube The Badminton Experience, Taufik merasa harus belaja lebih dalam lagi guna mendapatkan peran itu.
"Saya katakan tidak mudah, karena Anda harus belajar, harus sekolah dan kemudian kembali menjadi pelatih," kata Taufik Hidayat menjelaskan.
"Setiap orang memiliki jalan berbeda dan pikiran yang berbeda dan untuk saya, saya hanya pemain bukan pelatih," imbuhnya.
Lebih lanjut, Taufik Hidayat juga merasa dirinya menjadi salah satu mantan pemain yang tidak merasa cocok jika harus comeback sebagai pelatih.
"Saya hanya mantan pemain pemain dan telah menghabiskan 25 tahun (pengabdian) mungkin untuk badminton dan kemudian kembali sebagai pelatih dan kembali ke lapangan lagi," ucap Taufik Hidayat.
"Itu tidak berlaku untuk sebagian orang termasuk saya. Ini tidak mudah seperti yang dikatakan orang setelah pensiun dan kembali bertarung sebagai pelatih," imbuhnya.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Dunia Sebut Lee Zii Jia Bisa Jadi Ancaman, Jelang Malaysia Open 2022