Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Keberhasilan Zinedine Zidane memenangi Liga Champions hingga tiga kali dilalui dengan sulit hingga otak sang pelatih seperti tertinggal di stadion.
Zinedine Zidane menyanggah opini tentang kemenangannya di Liga Champions merupakan faktor keberuntungan semata.
Zinedine Zidane mengejutkan banyak pihak karena langsung memenangi tiga gelar Liga Champions pada tiga tahun pertamanya menjabat sebagai pelatih Real Madrid.
Pria asal Prancis tersebut langsung memegang rekor sebagai salah satu pelatih dengan gelar juara Liga Champions yang terbanyak.
Usia muda dan waktu yang tergolong singkat membuat publik kerap meragukan kemampuan Zidane.
Kemenangan tersebut dianggap mudah, apalagi jika melihat skuad Real Madrid yang ada pada saat ini.
Zinedine Zidane membawa klub tersebut juara saat memiliki Karim Benzema, Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, dan Sergio Ramos di dalam skuad.
Namun, dalam wawancara terbarunya, Zidane menolak anggapan jika ia hanya beruntung.
Baca Juga: Raih Lima Medali Liga Champions, Dani Carvajal Refleksikan Kedigdayaan Real Madrid di Eropa
"Memenangi Liga Champions tidak cukup hanya bermodal keberuntungan," kata Zidane seperti dilansir BolaSport.com dari L'Equipe.
"Butuh kerja ekstra keras, apalagi memenanginya selama tiga musim beruntun," ujar Zidane.
Pria berusia 50 tahun tersebut mengakui jika ia berkorban banyak hal untuk kemenangan timnya.
"Kadang saat berada di rumah, otak saya masih tertinggal di stadion dan memikirkan latihan selanjutnya," ucap Zidane.
Tidak mengherankan jika Zidane memilih mundur sesaat setelah menjuarai Liga Champions selama tiga musim beruntun.
Setelah musim 2017-2018 berakhir, Zidane memutuskan untuk meninggalkan Real Madrid.
Namun ia kembali menangani klub tersebut pada 11 Maret 2019 dan kembali pergi pada akhir musim 2020-2021.
Baca Juga: Lewat Sindiran, Presiden PSG Beri Kode bakal Jual Neymar Jr Musim Panas Ini
Kini, Zidane sudah berstatus tanpa klub selama satu musim, meski terus dirumorkan akan menangani klub baru.
Pelatih keturunan Aljazair tersebut memang mengakui jika kariernya sebagai juru taktik belum berakhir.
"Saya masih ingin melanjutkan karier sebagai pelatih, baru setelah itu bisa menjadi presiden klub atau manajer perusahaan," kata Zidane menambahkan.
Saat ini, Zidane lebih sering dikaitkan akan menangani tim nasional Prancis daripada klub tertentu.
Baca Juga: Man United Tak Rekrut Antonio Conte, Patrice Evra Ngaku Masih Sakit Hati
Zidane disebut bisa mengambil alih jabatan pelatih timnas Prancis dari Didier Deschamps usai Piala Dunia 2022.
Pada akhirnya, hanya waktu yang bisa menjawab tentang pilihan Zidane untuk masa depannya.