Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Piala Asia adalah acara utama (sepak bola) di Asia, tetapi sekarang turnamen ini dalam masalah besar karena tidak ada negara tuan rumah," lapor surat kabar Sohu, dilansir Soha.vn.
"Sudah sebulan, AFC masih belum dapat menemukan negara untuk menjadi tuan rumah turnamen ini."
"Jika tidak Ada negara yang mau mengambil alih hak tuan rumah, kemungkinan Piala Asia ditunda sangat mungkin."
Karena adanya kesulitan untuk menerima syarat dari Pemerintah China, AFC kemudian dilaporkan oleh Sohu sudah kembali menghubungi seluruh anggota untuk menawarkan diri sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Update Peringkat FIFA Juni 2022 - Timnas Indonesia Melompat Naik, Malaysia Meroket Tinggalkan Garuda
"Baru-baru ini, AFC telah menghubungi Federasi Sepak Bola Tiongkok dan Federasi Sepak Bola Tiongkok dengan syarat bahwa selama turnamen, pihak Tiongkok berhak menerapkan standar pembukaan dan regulasi stadion," lapor surat kabar Sohu, dilansir Soha.vn.
"Pembatasan untuk penggemar serta untuk media. Aturan ini akan diputuskan oleh pihak China dan AFC tidak berhak untuk ikut campur."
Dalam artikel lain, surat kabar Sohu mengatakan bahwa AFC telah meminta agar Piala Asia 2023 dibuka sepenuhnya untuk dunia luar.
Hal ini tentu agar pemerintah China tidak membatasi penggemar dan menciptakan kondisi maksimal bagi media asing untuk bekerja.
AFC ingin pertandingan Piala Asia memiliki audiens yang besar, tetapi ini bertentangan dengan kebijakan pencegahan epidemi China.
Hal ini menyebabkan Federasi Sepak Bola China mengumumkan penarikan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen.
Beberapa hari lalu, beberapa sumber menyebut negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, dan Jepang menjadi kandidat yang bisa menggantikan China menjadi tuan rumah Piala Asia.
Namun menurut media China, masih belum diketahui apakah negara-negara tersebut benar-benar berminat menjadi tuan rumah Piala Asia.