Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan bek Italia, Fabio Cannavaro, menyarankan Paulo Dybala memilih Napoli ketimbang Inter Milan setelah hengkang dari Juventus.
Rumor Paulo Dybala pindah ke Inter Milan masih santer beredar setelah sang penyerang tidak memperpanjang kontraknya bersama Juventus.
Dybala akan bebas pindah ke Inter Milan atau ke klub manapun yang ia inginkan mulai akhir Juni 2022.
Fabio Cannavaro menyarankan pemain asal Argentina itu mempertimbangkan Napoli sebagai klub barunya.
Ia juga menilai Napoli seharusnya mendekati Paulo Dybala mengingat dia dan Inter Milan belum menemukan kesepakatan.
“Kalau saya Aurelio De Laurentiis (Presiden Napoli), saya akan mendekati Paulo Dybala. Dia akan datang dengan status bebas transfer,” kata Cannavaro, dikutip BolaSport.com dari Football Italia.
Mantan kapten tim nasional Italia itu juga berharap Dybala tetap di Liga Italia ketimbang memilih penawaran klub dari liga lain.
“Saya harap Paulo Dybala bertahan di Italia, tempat dia berkembang. Saya senang menyaksikan dia bermain.”
“Di sisi lain, situasinya tidak mudah. Pilihan ada di tangan Paulo Dybala dan mungkin dia berharap bisa segera mendapatkan tim baru,” ucap dia.
Saran Fabio Cannavaro terasa masuk akal jika melihat situasi Napoli saat ini.
Suporter klub berjulukan I Partenopei tersebut mulai gelisah dengan kebijakan Di Laurentiis untuk menurunkan gaji pemain.
Hal itu berarti Napoli terancam ditinggal pemain elite yang tidak setuju dengan kebijakan itu.
Dua di antaranya adalah Dries Mertens dan Kalidou Koulibaly
Paulo Dybala bukan satu-satunya pemain yang menarik perhatian Fabio Cannavaro pada bursa transfer musim panas 2021-2022.
Pemain lain yang juga membuat Cannavaro angkat bicara adalah Romelu Lukaku yang kembali ke Inter Milan setelah semusim di Chelsea.
Baca Juga: Paulo Dybala Punya Riwayat Cedera, Inter Milan Siapkan Rumusan Ampuh soal Gaji
“Betul, Romelu Lukaku akan kembali dengan status pinjaman. Hanya, keputusan Romelu Lukaku tetap harus dipuji,” ujar Cannavaro.
“Kembali ke klub lama terkadang adalah keputusan yang tepat, tetapi ada kalanya tidak.”
“Seorang pemain yang kembali ke klub lamanya akan menghadapi risiko dan perbandingan. Saya pernah merasakannya,” tutur dia lagi.