Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kiper Termahal Dunia Bandingkan Gaya Melatih Thomas Tuchel dan Frank Lampard

By Khasan Rochmad - Jumat, 24 Juni 2022 | 23:40 WIB
Thomas Tuchel memasukkan Kepa Arrizabalaga pada duel final Piala Liga Inggris, Chelsea vs Liverpool. (TWITTER.COM/THEEUROPEANLAD)

BOLASPORT.COM - Kiper termahal dunia, Kepa Arrizabalaga, membeberkan tentang perbedaan cara bermain di bawah Thomas Tuchel dan Frank Lampard.

Kepa Arrizabalaga telah berusaha untuk mendapatkan menit bermain secara reguler bersama Chelsea asuhan Thomas Tuchel.

Kiper termahal di dunia yang ditebus Chelsea sebesar 72 juta pounds atau sekitar Rp 1,31 triliun dari Athletic Club ini telah berada di Stamford Bridge sejak era pelatih Maurizio Sarri pada 2018.

Kedatangan Kepa ke The Blues didapuk sebagai pengganti Thibaut Courtois yang hengkang ke Real Madrid.

Pada awal kiprahnya bersama tim London Biru, Kepa tampil menjanjikan dan menjadi kiper utama di bawah pimpinan Sarri.

Meski sempat diwarnai kontroversi terkait hubungan dengan Sarri, Kepa tetap mampu menjadi andalan di bawah mistar gawang Chelsea.

Ketika Chelsea berganti pelatih ke Frank Lampard pada 2019, Kepa tetap berstatus pilihan utama.

Baca Juga: Fabio Cannavaro Sarankan Paulo Dybala ke Napoli ketimbang ke Inter Milan

Pemain berusia 27 tahun menjadi figur penting di bawah kepelatihan Lampard pada musim 2019-2020.

Namun, pemecatan Lampard pada awal Januari 2020 membuat posisi Kepa lambat laun tergeser.

Kedatangan Edouard Mendy dari Stade Rennais pada bursa transfer musim panas 2020 memperparah kondisi Kepa.

Thomas Tuchel pada akhirnya lebih memercayai Mendy dibandingkan Kepa sebagai penjaga gawang utama Chelsea pada musim 2021-2022.

Cara bermain Tuchel ini yang dinilai oleh Kepa memiliki perbedaan dibandingkan dengan Lampard.

Kepa menyebut bahwa Tuchel memainkan taktik yang lebih memulai penyerangan dari penjaga gawang.

"Kami datang dari permainan Lampard yang tidak terlalu rumit," ujar Kepa, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.

"Kami tidak harus merebut bola dari belakang, permainan yang kurang terencana."

Baca Juga: Gary Neville: Manchester United Hanya Jadi Kuburan bagi Para Pemain

"Hal itu lebih tentang kebebasan berekspresi dari pemain dan kurang kontrol."

"Dengan Tuchel, kami telah kembali untuk mengontrol permainan."

"Memang benar bahwa di Liga Inggris kami tidak bisa mendekati dua tim teratas, tetapi di turnamen lain kami sangat kompetitif," kata Kepa melanjutkan.

Hal tersebut membuat Kepa diisukan akan dijual oleh manajemen Chelsea.

Namun, Kepa tidak terlalu memikirkan rumor yang ada.

Kepa mengaku hanya berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan semua keputusan kepada pelatih.

"Saat ini saya adalah pemain Chelsea, tetapi yang jelas saya ingin bermain lebih banyak," ucap Kepa.

"Pada akhirnya, yang memutuskan adalah pelatih."

"Apa yang harus Anda berikan kepadanya adalah alasan maksimum yang mungkin baginya untuk memilih Anda."

"Saya suka berlatih, melakukan yang terbaik di setiap sesi, menjaga diri sendiri dan siap ketika pelatih memanggil saya," tutur Kepa menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P