Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Honda Bersih-bersih Skuad, Jangan Sampai Salah Pilih Lagi

By Wahid Fahrur Annas - Minggu, 26 Juni 2022 | 15:29 WIB
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, melaju di belakang Takaaki Nakagami dari tim satelit LCR Honda pada balapan MotoGP Jerman di Sachsenring, Jerman, 19 Juni 2022. Keduanya santer dikabarkan akan hengkang pada akhir musim ini. (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Honda santer dirumorkan akan melakukan perubahan besar dalam susunan pembalap. Keputusan harus diambil secara matang demi memutus tren buruk yang sedang mendera.

Sejauh ini hanya Marc Marquez, pembalap di tim pabrikan dan satelit Honda pada MotoGP yang dipastikan akan bertahan pada musim 2023.

Marc Marquez masih menyisakan dua tahun dari kontrak berdurasi empat tahun yang ditekennya pada tahun 2020.

Walau diterpa cedera, Marquez masih membuktikan dirinya pantas untuk dipertahankan karena keberhasilan menjadi pembalap nomor satu Honda.

Sejak musim 2019 hanya Marquez seorang yang bisa membawa motor Honda RC213V menang.

Catatan podium Marquez sejak mengalami cedera serius pada 2020 pun masih lebih banyak daripada pembalap Honda lainnya.

Honda dikabarkan akan melakukan aksi "bersih-bersih" dengan susunan pembalap mereka pada musim depan.

Rekan setim Marc Marquez, Pol Espargaro, sudah mengakui masa depannya terancam dengan satu-satunya opsi adalah turun ke tim satelit.

Pembalap LCR Honda sekaligus adik Marc Marquez, Alex Marquez, sudah dipastikan hijrah ke Gresini Racing.

Baca Juga: Link Live MotoGP Belanda 2022 - Quartararo Dikepung Ducati Lagi, Mulai Pukul 19.00 WIB

Sementara pembalap LCR Honda lainnya, Takaaki Nakagami, disebut akan digusur oleh rekan senegara, Ai Ogura, yang sedang menunjukkan potensi di Moto2.

Meski periode buruk bukan sepenuhnya salah pembalap, setidaknya tenaga-tenaga segar mampu memberi harapan baru bagi pabrikan yang pernah lama berkuasa.

Keuntungan bagi Honda, mereka memiliki banyak pilihan pada bursa pembalap musim ini.

Meski demikian, Manajer Tim Honda, Alberto Puig, memberi sinyal bahwa line-up tidak akan diputuskan secara serampangan.

Sejak mengambil alih posisi manajer tim, Puig yang pernah mendapat reputasi sebagai pencari bakat justru selalu gagal dalam urusan perekrutan.

Kedatangan Jorge Lorenzo, pada 2019 tidak berhasil setelah sang juara dunia lima kali justru pensiun dini karena cedera.

Keputusan mengganti Alex Marquez dengan Pol Espargaro sebelum Marquez kecil menjalani balapan debut juga berakhir sama.

Espargaro tak pernah benar-benar mampu mengimbangi performa Marc Marquez, bahkan ketika Si Alien cedera.

Klaim Espargaro bahwa Honda punya dua pembalap kuat setelah finis ketiga pada MotoGP Qatar musim ini tidak berumur panjang.

Baca Juga: Moto3 Belanda 2022 - Tim Akan Membantu tapi di Lintasan Mario Harus Berusaha Sendiri

Alhasil, walau dihubung-hubungkan dengan nama-nama pembalap kuat, termasuk juara dunia musim 2020, Joan Mir, Puig seolah menunjukkan sikap tidak mau gegabah.

"Benar sejumlah kemungkinan sudah ada di atas meja, tetapi kami masih memeriksanya," kata Puig dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Kami akan segera membuat keputusan. Namun, sejauh ini kami hanya mengonfirmasi satu pembalap MotoGP dan pembalap itu adalah Marc."

Mantan pembalap grand prix tersebut masih enggan membenarkan rumor kedatangan Mir sebagai rekan setim baru Marc Marquez pada musim depan.

Pun demikian dengan keputusan mengenai nasib Nakagami yang dibayang-bayangi oleh hasil bagus Ogura di kelas menengah.

"Saya tidak tahu. Saya penggemar berat pembalap muda. Saya telah mendedikasikan seluruh hidup saya untuk memelihara bakat-bakat muda," kata Puig.

"Tetapi perlu dipahami juga bahwa terkadang tahun kedua lebih sulit daripada tahun pertama bagi pembalap muda."

"Itu sebabnya saya tidak begitu terkesan."

"Anda harus berpikir hati-hati tentang transfer semacam ini. Bagaimana reaksi pembalap muda setelah terjatuh? Seberapa jauh pemahamannya tentang motor dan setelan? Ada banyak area."

Baca Juga: MotoGP Belanda 2022 - Sinyal Bahaya Fabio Quartararo Bikin Rival Ketar-ketir Duluan

"Anda tidak boleh terlalu antusias, Anda harus menganalisis semuanya dengan tenang dan memeriksa solusi mana yang paling tepat."

Bukan berarti Puig menutup pintu bagi Ogura.

"Saya tidak tahu apakah akan lebih baik bagi Ai Ogura untuk bertahan satu tahun lagi pada Moto2," ucap Puig.

"Jika dia memenangkan gelar, itu berarti sesuatu karena Moto2 adalah kelas yang sulit. Sebagai juara dunia, Anda mungkin memiliki kesempatan pada MotoGP."

"Tetapi saat ini tidak mungkin untuk memprediksi siapa yang akan memenangkan gelar."

"Dan kami harus memutuskan pada musim panas, kami tidak bisa menunggu sampai Oktober atau November," pungkasnya.

Baca Juga: Starting Grid MotoGP Belanda 2022 - Posisi Strategis untuk Menyerang

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P