Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan pelatih Barcelona, Ronald Koeman, mengeklaim dirinya tak didukung presiden klub, Joan Laporta, sehingga menyebabkan inkonsistensi kepada penampilan tim.
Ronald Koeman menjalani masa melatih raksasa Liga Spanyol, Barcelona, tak sesuai dengan rencana dan apa yang diharapkannya.
Pelatih asal Belanda ini hanya menukangi Blaugrana selama 14 bulan dari Agustus 2020 hingga November 2021.
Ronald Koeman didepak setelah mencatatkan penampilan yang buruk dan inkonsisten di pekan-pekan awal Liga Spanyol 2021-2022.
Pemecatannya ini terjadi setelah muncur kabar bahwa Koeman tak akur dengan para pemain Barcelona.
Kondisi ruang ganti yang tidak suportif dan tak sejalan dengan kehendak Koeman dinilai sebagai penyebab buruknya performa Barca.
Baca Juga: Bersaing dengan Calon Kuat Peraih Ballon d'Or 2022, Jadi Ambisi Lewandowski Selanjutnya
Namun, Koeman buka suara terkait isu tersebut dan mengatakan bahwa dirinya tidak ada masalah dengan para pemain.
Koeman mengaku bahwa dirinya hanya memiliki masalah dengan Presiden Barcelona, yakni Joan Laporta.
Joan Laporta mulai menjabat sebagai presiden pada 2021 menggantikan Josep Maria Bartomeu.
Sementara itu, Koeman datang pada 2020 saat Presiden Barcelona masih dijabat oleh Bartomeu.
Pergantian presiden inilah yang dinilai oleh Koeman sebagai biang keladi inkonsistensi performa.
Koeman mengungkapkan bahwa dirinya tidak didukung sama sekali oleh Laporta terkait apa yang diinginkannya.
Pelatih berusia 59 tahun tersebut membandingkan dengan saat dirinya melatih Valencia pada 2007.
Baca Juga: Karim Benzema Jadi Motivasi Utama Robert Lewandowski Ingin Pindah ke Barcelona
Koeman bahkan tak sampai setahun melatih klub asal Spanyol tersebut. Dirinya hanya melatih selama lima bulan.
"Saya pikir itu lebih buruk di Valencia," kata Koeman seperti dikutip BolaSport.com dari Football Espana.
"Ada lebih banyak masalah di ruang ganti. Di Barcelona, ruang ganti tidak pernah menjadi masalah, tidak pernah."
"Ketika Anda memiliki 24 atau 25 pemain, akan selalu ada beberapa yang tidak senang, tetapi secara umum, ruang ganti tidak bertentangan dengan pelatih."
"Kami sebenarnya bekerja sama dengan baik. Masalahnya adalah ketika presiden datang. Seorang presiden atau direktur teknik dapat meragukan pelatih."
"Masalahnya adalah hal itu yang muncul di media," ujar Koeman mengakhiri.
Adanya Joan Laporta sebagai presiden anyar juga sedikit banyak diketahui sebagai penyebab megabintang mereka, Lionel Messi, meninggalkan klub.
Baca Juga: Legenda Arsenal Sebut Perekrutan Darwin Nunez adalah Kesalahan Besar bagi Liverpool
Ronald Koeman has not gotten over his heartbreak at Barcelona ????#AdamaTraore #EFCC #BarcelonaforFrenkiedeJong #Xavi #GamesofThrones #Koeman #Laporta pic.twitter.com/Ru4CxadWIV
— #FunkyBro (@funky_bro6) June 28, 2022
Messi secara mengejutkan meninggalkan klub yang membesarkan namanya tersebut ke Paris Saint-Germain pada bursa transfer musim panas 2021.
Sebelumnya, saat Bartomeu masih menjabat, Messi menginginkan pergi pada tahun 2020, tetapi pihak klub berhasil mencegahnya.
Namun, karena kondisi klub dan bergantinya presiden ke Laporta, Messi terpaksa harus meninggalkan Barca.
Setelah pemecatan Koeman, Barca menunjuk legendanya, yakni Xavi Hernandez untuk menukangi tim.
Barca yang sempat terpuruk dan duduk di papan tengah klasemen, di bawah asuhan Xavi mampu mengakhiri Liga Spanyol musim lalu dengan posisi runner-up.
Adapun Koeman bakal kembali menangani timnas Belanda setelah gelaran Piala Dunia 2022 berakhir.
Koeman dijadwalkan akan menukangi kembai De Oranje mulai 1 Januari 2023 mendatang menggantikan Louis van Gaal.