Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia belum dimulai, namun Timnas Israel sudah mendapatkan penolakan dari salah satu organisasi internasional.
Penolakan tersebut datang dari BDS (Boycott, Divestment, and Sanction) Indonesia pada Minggu (26/6/2022) melalui website dan akun Twitter resmi mereka.
BDS Indonesia merupakan bagian dari gerakan BDS global yang telah berdiri sejak 2005.
BDS merupakan gerakan global yang terinspirasi dari gerakan anti-apharteid di Afrika Selatan untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang kekejaman Israel atas masyarakat Palestina.
Dalam rilis resminya, BDS mengajak Indonesia untuk menolak kedatangan Israel karena beberapa sebab.
Pertama, menurut data yang dikumpulkan oleh BDS, Timnas Israel aktif melibatkan klub-klub dari pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Daerah-daerah itu antara lain, Ariel, Giv'at, Ma'ale, Adumim, Oranit, dan Temer.
Tindakan tersebut sebenarnya sudah mendapat banyak kecaman dari organisasi internasional, karena dianggap sebagai manifestasi perilaku apartheid pemerintah Israel atas Palestina.
Isu ini sebenarnya sudah pernah diangkat dalam beberapa media internasional, salah satunya The Guardian dari Inggris pada 2016 silam.
Namun dilansir dari Aljazeera, FIFA tidak mengambil tindakan apapun atas isu tersebut pada tahun 2017.
Baca Juga: Ada Opsi Israel Bermain di Bali untuk Piala Dunia U-20 2023
Kedua, adalah keterlibatan sponsor utama PSSI nya Israel saat ini, yaitu Puma.
Menurut BDS, tindakan Puma merupakan bentuk dukungan atas kejahatan HAM Israel atas Palestina, termasuk di dunia olahraga.
Ketiga, Israel terbukti beberapa kali mengganggu aktivitas olahraga warga Palestina.
Dalam beberapa kasus, fasilitas olahraga Palestina dihancurkan oleh Israel.
Selain itu, sniper-sniper Israel juga beberapa kali menembak kaki para atlet-atlet Palestina.
Baca Juga: Israel Lolos ke Piala Dunia U-20 di Indonesia Ramai Penolakan, Menpora Beri Tanggapan
Kasus yang paling viral tentu terjadi pada 2018 yang berhasil direkam oleh media asal Inggris, The Independent.
Mohammed Khalil yang bermain untuk salah satu klub sepak bola di Jalur Gaza harus mengakhiri karirnya usai mendapat tembakan di bagian persendian kakinya oleh sniper dari Israel.
Yang paling memilukan tentu adalah kasus Alaa al-Dali yang harus mengakhiri mimpinya untuk tampil untuk negaranya pada ajang Asian Games 2018 di Indonesia.
Alaa al-Dali yang merupakan seorang pesepeda harus diamputasi kakinya usai mendapat tembakan tepat di kaki kanannya.
“Mimpi saya melintas di depan mata saya seolah-olah itu sudah menjadi masa lalu,” kenang al-Dali dilansir BolaSport.com dari Middleeasteye.net.
Baca Juga: Israel Bakal Tampil di Piala Dunia U-20 di Indonesia, Menpora Bicara Pesan FIFA
“Saya tahu saat saya tertembak dan jatuh ke tanah, saya tahu bahwa saya tidak akan pernah bisa mengendarai sepeda lagi dalam hidup saya."
“Saya telah berlatih selama berbulan-bulan, setidaknya enam jam sehari […] untuk mewakili tim saya dan mengibarkan bendera negara saya di Asian Games,” lanjutnya.
Penembakan inilah yang "berperan" mengakhiri karir sejumlah atlet Palestina di dunia olahraga.
BDS menunjuk Indonesia yang punya sejarah panjang dengan dukungan atas kemerdekaan Indonesia untuk memboikot kedatangan Timnas Israel.
BDS menunjuk tindakan berani Presiden Soekarno pada Asian Games 1962 sebagai teladan.
BDS juga menghimbau Pemerintah Indonesia untuk tidak menerbitkan visa untuk para pemain dan staff Timnas Israel.