Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, mengapresiasi bergulirnya turnamen internasional usia muda bertajuk Transtama Garuda International Cup 2 (GIC 2) di Indonesia.
GIC 2 digelar di ASIOP Training Ground, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni sampai 3 Juli 2022.
Sebanyak 32 akademi sepak bola yang berasal dari lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Brunei Darussalam, itu akan menunjukan kemampuannya dalam turnamen tersebut.
GIC 2 ini mempertandingkan usia U-12 dan U-17.
Kepada wartawan, Indra Sjafri sangat senang Indonesia bisa menggelar turnamen internasional di usia muda.
Menurut Indra Sjafri, GIC 2 bisa menjadi ajang untuk mencari bibit-bibit unggul tersembunyi khususnya pemain muda Indonesia.
GIC 2 juga dipantau secara langsung oleh pelatih timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti.
Bima Sakti pasti akan melihat pemain-pemain terbaik demi bisa dibawa ke timnas U-16 Indonesia.
Baca Juga: Batal Berlaga Bersama Timnas Putri Indonesia di Piala AFF Wanita 2022, Pemain Persib Legowo
"Saya pikir ini sangat bagus dan anak-anak kita bisa berkompetisi tidak dengan klub lokal tapi juga klub luar," kata Indra Sjafri.
Lebih lanjut Indra Sjafri mengatakan bahwa PSSI selalu membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin mengadakan turnamen baik itu nasional ataupun internasional.
Tetapi, mereka harus memberikan laporan kepada PSSI.
PSSI juga selalu menggulirkan kompetisi usia muda.
Baca Juga: PSS Sleman Sudah Kantongi Kekuatan Persib Bandung, Dua Posisi Ini Dianggap Kekuatan Utama
Mulai dari Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18, U-20, dan Piala Soeratin.
"PSSI harus mendukung turnamen di luar PSSI, termasuk turnamen ini," ucap Indra Sjafri.
Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, juga senang dengan adanya GIC 2.
Turnamen ini bisa menggali lagi kualitas pemain-pemain muda di Indonesia.
Baca Juga: Siap-siap, Tanggal Pengumuman Transfer Cristiano Ronaldo ke AS Roma
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu berharap GIC 2 bisa menggelar pertandingan dan pengalaman yang baik untuk para pemain.
GIC 2 juga diminta bisa berjalan lancar hingga terus mengadakan turnamen seperti itu kembali.
"Yang terpenting itu adalah sportivitas, fair play, karena kekalahan dengan pertandingan fair adalah kemenangan."
"Tapi kalau menang tidak jujur itu sebuah kebohongan yang tak perlu diteladani."
"Menang kalah itu soal lain dan kami harap sepak bola Indonesia bisa minimal ke Asia dan masuk jajaran juara," ucap Bamsoet.