Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Amarah Rexy Mainaky yang memuncak kepada ganda putra Malaysia langsung berimbas ke jajaran Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) untuk berbenah.
Pelatih asal Indonesia itu sangat kecewa dengan penampilan anak didiknya pada ajang Singapore Open 2022.
Situasi tersebut meliputi ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani, yang harus tersisih lebih dini pada turnamen Super 500 itu.
Pasalnya pasangan peringkat ke-12 dunia itu harus takluk di tangan pemain peringkat ke-40 asal India, M.R. Arjun/Dhruv Kapila, pada babak 16 besar Singapore Open 2022.
Tentunya hal itu membuat Rexy Mainaky marah, bukan hanya hasilnya melainkan Goh/Izzuddin tampak bermain tanpa semangat juang yang tinggi.
Baca Juga: Update Klasemen Gelar BWF World Tour 2022 - Indonesia Peringkat Ke-4, Jepang di Puncak
Seperti yang diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Rexy Mainaky tak senang dengan alasan Goh/Izzuddin tampil mengecewakan karena kekelahan setelah bertanding di lima turnamen beruntun.
Meski begitu, jawara German Open itu telah menyangkal tudingan pelatih Indonesia itu.
Bukan kelelahan, Goh/Izzuddin mengaku kegagalan yang terjadi bersumber dari dirinya sendiri.
Masalah kepercayaan diri dan mental diyakini Goh/Izzuddin jadi biang kerok penampilan buruknya.
"Sebaliknya, masalah ini datang dari diri saya sendiri," kata Nur Izzuddin.
"Ada banyak lagi yang perlu saya tingkatkan dalam permainan saya, termasuk dalam berpasangan dengan Sze Fei," ujarnya.
Sadar dengan kekacauan yang terjadi, Direktur Kinerja Tinggi BAM, Dr. Tim Jones langsung meresponnya dengan cepat.
Dia mengatakan, para pemain sudah saatnya mendapatkan penanganan psikolog secara pribadi.
"Tentu saja itu dalam rencana saya untuk memiliki (psikolog), tetapi saya harus mendapatkan persetujuan anggaran terlebih dahulu," kata Jones dikutip BolaSport.com dari Berita Harian.
Baca Juga: Setelah Anthony Ginting Banting Raket, Siapkah Akhiri Dominasi Viktor Axelsen?
Meski saat ini BAM sudah memiliki psikolog, namun tampaknya itu belum cukup untuk mengembalikan performa pemain di atas lapangan.
"Bahkan saat ini kami menggunakan psikolog dari ISN (National Institute of Sport), tetapi saya ingin memperkuatnya karena kami memiliki banyak pemain," tutur Jones.
"Jadi saya pikir ada baiknya memiliki tambahan psikolog yang lain untuk membantu," ujar Jones.
Sektor ganda putra Malaysia memang sedang tidak baik-baik saja.
Tak hanya Goh/Izzuddin, pasangan nomor satu Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, juga masih kesulitan memecahkan kebuntuan dalam meraih gelar pertamanya di turnamen terbuka.
Sebagai pasangan ganda putra terbaik, Aaron/Chia tentu diliputi dengan tekanan tinggi di pundak mereka karena tak kunjung mendapatkan gelar juara.
Pasangan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu selalu terhenti di babak semifinal sebanyak empat kali pada tahun ini yakni Swiss Open, Thailand Open, Indonesia Open, Malaysia Open dan Malaysia Masters.
Performa Chia/Soh juga tak luput dari semprotan Rexy Mainaky yang menilai permainan mereka jauh menurun ketika berlaga di babak empat besar.
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, selalu jadi momok bagi kedua pasangan ganda putra Malaysia tersebut.
Fajar/Rian sudah menaklukan Chia/Soh tiga kali sedangkan Goh/Izzuddin dipaksa menelan kekalahan sebanyak empat kali pada tahun ini.
Baca Juga: Alasan Anthony Banting Raket Sampai Penyok Saat Rayakan Juara Singapore Open 2022