Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lisandro Martinez Berpostur Mungil, Pemecah Masalah atau Senjata Makan Tuan bagi Man United?

By Khasan Rochmad - Kamis, 21 Juli 2022 | 04:45 WIB
Manchester United berhasil mendatangkan Lisandro Martinez dari Ajax Amsterdam. (TWITTER.COM/SPORTBIBLE)

BOLASPORT.COM - Kedatangan Lisandro Martinez dinilai sebagai pemecah permasalahan lini belakang Man United, tetapi postur tubuh yang mungil bisa menjadi senjata makan tuan bagi kubu Setan Merah. 

Manchester United berhasil menambah pemain anyar untuk memperkuat sektor pertahanan jelang kompetisi musim 2022-2023.

Bek tengah asal Argentina, Lisandro Martinez, didatangkan oleh Manchester United dari Ajax Amsterdam di bursa transfer musim panas 2022.

Biaya transfer senilai 57 juta euro atau sekitar Rp863 miliar jadi pengikat kesepakatan kepindahan Lisandro Martinez.

Kontrak jangka panjang disodorkan oleh Man United kepada Martinez dengan durasi selama lima tahun hingga 2027.

Erik ten Hag mengaku membeli mantan anak asuhnya di Ajax tersebut sebab mampu membaca permainan dengan bagus.

Pelatih asal Belanda tersebut juga mengungkapkan bahwa sisi kiri pertahanan Man United bisa ditutupi kelemahannya dengan kedatangan Martinez.

Sebagai infromasi, Ten Hag menilai bahwa sisi kiri Man United terlalu lemah pada musim 2021-2022.

Oleh sebab itu, Ten Hag mendatangkan Tyrell Malacia di pos full-back kiri dan Martinez di bek tengah kiri.

Baca Juga: Ambisi Antonio Conte, Mau Buat Tottenham Hotspur Jadi Tim yang Ditakuti Lawan

Sorotan menghampiri keputusan Ten Hag ketika fakta menunjukkan bahwa Martinez adalah salah satu bek yang berpostur tubuh mungil.

Tinggi Martinez hanya 175 cm. Jika dibandingkan dengan bek-bek lain di Liga Inggris, maka postur ini terbilang pendek sebagai seorang bek tengah.

Sebut saja rekan setimnya di Man United, yakni Harry Maguire (194 cm), Raphael Varane (191 cm), dan Victor Lindelof (187 cm).

Lalu, duet bek Liverpool, Virgil van Dijk (193 cm) dan Joel Matip (195 cm).

Kemudian, dua bek tengah Man City, Ruben Dias (187 cm) dan Aymeric Laporte (189 cm).

Berdasarkan tinggi badan, Martinez dianggap bakal kalah ketika harus terlibat dalam duel udara dengan pemain tim lawan.

Namun, hal ini tak dipedulikan oleh Ten Hag sebab catatan statistik lebih berpihak kepada Martinez ketimbang sekadar penilaian postur tubuh.

"Saya menganalisis Man United tahun lalu di bagian kiri pertahanan, mereka sangat lemah," kata Erik ten Hag, dinukil BolaSport.com dari The Guardian.

"Dia pemain kidal dan dia juga membawa semangat Amerika Selatan, agresivitas, kontrol, dia bisa membawa ini ke tim."

Baca Juga: Jalani Musim Penuh Pertama, Antonio Conte Ingin Bawa Tottenham Hotspur Jadi Tim Kompetitif

"Dia bukan yang tertinggi, tetapi cukup bagus di udara."

"Tentu saja, Anda membutuhkan keseimbangan yang tepat. Dia memiliki timing yang tepat, itu salah satu kemampuannya," tutur Ten Hag menambahkan.

Martinez belum beraksi bersama Man United di laga pramusim Liga Inggris.

Kendati Martinez datang dan bakal diasuh oleh Ten Hag, kultur Liga Inggris menjadi hal yang perlu dipelajari agar adaptasi berjalan dengan mulus.

TWITTER.COM/STATMANDAVE
Lisandro Martinez dan Erik ten Hag saat masih sama-sama membela Ajax Amsterdam.

Apabila menilik ke belakang, ada beberapa pemain bertahan dengan postur tubuh mirip dengan Martinez yang mampu meraih kesuksesan.

Legenda AC Milan, Franco Baresi, adalah nama yang berhasil mencatatkan sejarah dengan I Rossoneri dan timnas Italia.

Dengan tinggi yang hanya 176 cm, Baresi mampu menjadi tembok kokoh di lini pertahanan Milan selama 20 tahun.

Capaian tiga gelar Liga Champions hingga enam kali trofi Serie A berhasil dipersembahkan Baresi untuk Milan.

Baca Juga: Kasihan Cristiano Ronaldo, Ingin Pindah dari Man United tapi Tak Ada yang Mau

Puncaknya adalah ketika Baresi mampu membawa timnas Italia merengkuh trofi Piala Dunia 1982 setelah mengalahkan timnas Jerman Barat dengan skor 3-1.

Nama lain asal Italia adalah bek kenamaan Fabio Cannavaro. Ia hanya bertinggi 176 cm kala masih aktif sebagai pemain.

Cannavaro memperkuat tim-tim elite seperti Inter Milan, Juventus, hingga Real Madrid selama berkarier sebagai pesepak bola.

Pencapaian terbaiknya tentu sebagai kapten timnas Italia dengan mengangkat trofi Piala Dunia 2006 bersama Gli Azzurri.

Tak berhenti di situ, Cannavaro juga berhasil menerima berbagai penghargaan individu.

Pada tahun 2006, usai membawa Italia juara Piala Dunia, Cannavaro menyabet gelar Best FIFA Men's Player, Footballer of the Year, dan Ballon d'Or.

Hingga saat ini, bek terakhir yang mampu mendapatkan Ballon d'Or adalah Cannavaro.

Dengan adanya bukti pemain sukses dengan postur tubuh yang mungil untuk ukuran pemain bertahan, kini muncul pertanyaan.

Mampukah Martinez menjadi pemecah permasalahan pertahanan Man United? Atau Martinez hanya akan menjadi senjata makan tuan dan gagal menunjukkan performa terbaiknya?

Kini, menarik untuk dinantikan seperti apa penampilan yang akan dibawa Martinez ke Man United.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P