Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Skuad Repsol Honda pada MotoGP 2023 belum lengkap. Lalu mengapa Joan Mir urung diumumkan tim asal Jepang itu untuk mendampingi Marc Marquez pada musim depan?
Francisco Sanchez selaku manajer dari Joan Mir, kemudian menjawab pertanyaan mengenai belum diumumkannya masa depan kliennya tersebut.
"Pertanyaan tertentu yang harus Anda tanyakan kepada Alberto Puig. Saya tidak tahu apa alasannya menunda keputusan ini begitu lama," kata Francisco Sanchez, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari GPone.
Setelah Suzuki dipastikan meninggalkan MotoGP pada musim depan, Joan Mir belum menjalin dengan tim mana pun.
Berbagai wacana mendekatkan juara dunia MotoGP 2020 itu pada Repsol Honda untuk menjadi tandem Marc Marquez.
Baru-baru ini, Alex Rins yang merupakan rekan setim Mir di Suzuki Ecstar telah diumumkan akan tampil bersama LCR Honda untuk 2023-2024.
Kini hanya Mir sendiri yang masa depannya masih teka-teki.
Tampaknya Mir mempunyai pesaing baru untuk memperebutkan satu kursi kosong milik Repsol Honda.
Baca Juga: Honda Anteng Saja pada Bursa Transfer, Khawatir Sponsor Utama Kabur?
Disebutkan Francisco Sanchez, Pedro Acosta yang kini menjadi pembalap pada Moto2 2022 tampaknya juga masuk dalam buruan Honda.
"Saya pikir Acosta bukan penyebabnya karena saya pikir dia harus bertahan satu tahun lagi di Moto2, saya tidak berpikir dia siap untuk terjun di MotoGP," ucap Sanchez.
"Dia adalah pembalap yang hebat dan akan mempunyai masa depan hebat di depannya."
"Tetapi dia masih membutuhkan pengalaman, Anda tidak dapat meletakkan beban Honda di pundak seorang pria yang sangat muda dan dia tidak bodoh," ujar Sanchez.
Salah satu penyebab Mir masih urung menandatangi kontrak dengan Repsol Honda adalah masalah gaji.
"Tentu saja kondisi ekonomi Joan bukan seorang rookie, dia juara dunia," tutur Sanchez.
"Bagi saya Honda adalah pabrikan nomor satu di dunia, tetapi selalu bisa terjadi bahwa Anda berada dalam momen yang sulit."
"Suzuki adalah Atletico Madrid, Honda ibarat Barcelona atau Real Madrid, mereka harus menang setiap tahun, finis kedua menjadi menyebalkan."
"Inilah mengapa saya pikir mereka mempunyai keraguan dan bukan hanya satu atau dua orang yang membuat keputusan, tetapi sebuah kelompok yang mengawasi segalanya."
"Joan tidak takut apa pun. Dia tahu bahwa Marc telah mengendarai motor ini sepanjang hidupnya, tetapi juga tahu bahwa dia akan bergabung dengan HRC atau tinggal di rumah. Tidak ada rencana B," tuturnya.
Baca Juga: Negosiasi dengan Honda Tak Ada Kemajuan, Manajer Joan Mir Mulai Resah