Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Davide Brivio angkat bicara mengenai situasi yang dialami Suzuki. Pria Italia itu kemudian membandingkan kondisi bisnis di MotoGP dan F1.
Davide Brivio merupakan sosok yang terpandang di MotoGP. Dia pernah menjabat sebagai Manajer Yamaha Factory Team dan Suzuki Ecstar.
Ketika menjabat pemimpin tim di Yamaha dan Suzuki, Davide Brivio mampu mendulang kesuksesan.
Prestasi hebat pria Italia tersebut membuatnya dipinang untuk menjadi Direktur Balap Alpine F1 Team pada 2021.
Setelah semusim di Alpine, peran Brivio kini berubah total.
Dia tidak lagi menjabat Direktur Balap dan berganti posisi sebagai Direktur Proyek Ekspansi Balap di Alpine.
Brivio sudah tidak lagi fokus di F1. Perannya kini adalah mencarikan peluang bagi Alpine untuk berlaga di ajang balap lainnya.
Meski begitu, Brivio tetap mempunyai pengalaman di dunia F1 dan kemudian memberanikan diri berbicara situasi bisnis MotoGP.
Baca Juga: Negosiasi dengan Honda Tak Ada Kemajuan, Manajer Joan Mir Mulai Resah
Berkaca pada situasi Suzuki yang akan hengkang pada 2023, mantan manajer yang mengasuh Valentino Rossi itu membandingkan bisnis di MotoGP dan F1.
Dalam sorotan Brivio, di F1 biasa terjadi jual-beli tim. Sementara MotoGP jarang ada.
"Di MotoGP ada dinamika bisnis yang kurang. Di F1, seseorang mungkin akan membeli tim," ucap Brivio, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Motosan.
"Di MotoGP semuanya berbeda, tetapi siapa yang tahu apa yang akan terjadi? Seseorang dapat memanfaatkan situasi ini."
"Akan ada kesempatan besar bagi seseorang yang ingin memulai proyek di MotoGP," tambahnya.
Dalam pandangan Brivio, para pekerja di Suzuki saat ini sudah matang dan sangat siap menyambut tim yang meminang mereka.
"Tim ini sudah siap, ada orang-orang yang sangat hebat yang bekerja di sana. Setengah dari pekerjaan telah selesai, tetapi saya tidak tahu percakapan seperti apa yang ada sekarang," ucap Brivio.
Baca Juga: Tak Ada Pilihan, Honda Jadi Satu-satunya Opsi Joan Mir Lanjutkan Karier di MotoGP
Kendati begitu, situasi sulit sedang dialami para pekerja Suzuki, termasuk pembalapnya Joan Mir.
Diketahui Joan Mir belum tahu di mana akan berlabuh pada musim depan, sedangkan Alex Rins sudah dipastikan akan berjuang di LCR Honda pada 2023.
"Ini adalah masa sulit bagi Suzuki. Sangat menyedihkan bahwa semuanya berakhir," ungkap Brivio.
"Saya merasa kasihan dengan orang-orang yang bekerja di sana. Saya sangat mengenal orang-orang ini."
"Mereka berusaha mencari solusi. Suzuki telah selesai, tetapi akan sangat bagus untuk menyelamatkan tim atau menemukan seseorang untuk datang dan mempertahankannya," katanya lagi.
Baca Juga: Joan Mir Jadi Opsi, Bos Repsol Honda Pusing Cari Tandem Marc Marquez?