Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Franco Morbidelli terjebak dalam situasi buruk selama MotoGP 2022. Dukungan kemudian diberikan Luca Marini yang rekannya di Akademi Pembalap VR46.
Sebagai sesama pembalap yang bergabung di akademi bentukan legenda balap Valentino Rossi, Franco Morbideli dan Luca Marini tentunya mempunyai kedekatan tersendiri.
Namun, ketika berbicara soal masalah di lintasan, Luca Marini merasa setiap pembalap punya caranya masing-masing untuk menghadapinya.
"Ketika seseorang merasa tidak baik, sedang melewati masa-masa sulit, Anda tidak ingin berada di sana untuk mengganggunya," kata Marini, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Kami selalu lebih suka membicarakan hal lain dan hal-hal yang membuat kami lebih rileks."
"Kami memikirkan latihan-latihan dan balapan selanjutnya, tanpa berfokus pada aspek negatif," tambahnya.
Franco Morbidelli menjadi pembalap jebolan VR46 yang paling merana pada MotoGP musim ini.
Rekrutan baru Monster Energy Yamaha itu mengalami kesulitan besar untuk tampil kompetitif dengan motor YZR-M1.
Hanya sekali Morbidelli finis di posisi 10 besar, yaitu ketika finis ketujuh pada balapan seri kedua MotoGP Indonesia.
Baca Juga: Yamaha Tak Akan Tendang Franco Morbidelli, Siap Bantu Si Murid Valentino Rossi
Selain itu, untuk finis di zona poin, 15 besar, pun juara dunia Moto2 musim 2017 tersebut kepayahan.
Morbidelli tenggelam di peringkat ke-19 klasemen sementara dengan 25 poin, rekor terburuk kedua di tim pabrikan Yamaha sejak dibentuk pada 1999.
Pencapaian ini jauh di bawah ekspektasi. Lebih-lebih baru dua tahun lalu Morbidelli menjadi runner-up MotoGP dengan catatan tiga kemenangan.
Ada berbagai faktor yang diyakini menyebabkan Morbidelli merana.
Pertama adalah cedera lutut yang sempat membuatnya absen panjang pada musim lalu.
Masalah kedua adalah masalah tunggangan.
Hampir tiga musim memakai motor yang sama, Yamaha M1 2019, Morbidelli disebut kaget ketika menghadapi evolusi besar yang dialami M1 dalam dua musim belakangan.
Fakta bahwa musim ini hanya Fabio Quartararo yang mampu tampil kuat dengan motor pabrikan Yamaha disebut Marini sebagai alasan lainnya.
"Yamaha mengikuti Fabio sepanjang pengembangan karena dia pembalap pemenang, jadi keputusan mereka sudah benar," sambung Marini.
Baca Juga: Meski Terasa Sulit, Yamaha Tetap Percaya Pada Franco Morbidelli
"Mungkin Franco dan Fabio tidak mempunyai gaya berkendara yang sama karena itu seseorang harus beradaptasi."
"Anda dapat mencoba untuk beradaptasi dan meningkat, tetapi tidak akan menjadi seperti pembalap lain dan saya kira ini adalah kuncinya."
Terlepas dari kesulitan yang dihadapi Morbidelli, Marini percaya rekannya tersebut dapat keluar dari periode sulit.
Keberhasilan Morbidelli memenangi balapan MotoGP disebut Marini sudah cukup menjadi bukti kualitas tinggi pembalap blasteran Italia-Brasil itu.
"Menurut pendapat saya, Franco sangat dirugikan karena cedera itu, tetapi saya yakin dia akan kembali ke puncak," tutur Marini.
"Seseorang yang memenangkan balapan MotoGP dan berada di urutan kedua dalam kejuaraan dunia telah memberi semua bukti, menurut saya begitu," tambahnya.
Baca Juga: Franco Morbidelli Merana pada MotoGP 2022, Bos Yamaha Siapkan Bantuan