Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sejarah Piala Dunia menunjukkan fakta timnas Brasil ternyata tetap digdaya kendati tak diperkuat Pele. Minus sang legenda akbar, Selecao berhasil angkat trofi berkat pahlawan terlupakan: Amarildo.
Bahkan saat usianya masih sangat muda, Pele sudah dianggap jimat yang keramat bagi timnas Brasil.
Karena itu, publik Negeri Samba dibikin gempar ketika pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento terpapar cedera saat Piala Dunia 1962 baru menginjak matchday 2.
Itu adalah Piala Dunia kedua Pele setelah berhasil membawa Selecao kampiun untuk kali pertama di Swedia 1958 dalam usia baru 17 tahun.
Pada Piala Dunia 1962 di Cile, usianya belum genap 22.
Pele sempat main gemilang pada start turnamen.
Satu assist dan satu gol dicetak pemain beralias O Rei (Sang Raja) kala timnas Brasil menghajar Meksiko 2-0.
Umpannya berhasil dituntaskan Mario Zagallo, lalu Pele menggenapkannya dengan gol via aksi menggocek 4 pemain lawan.
Tiga hari kemudian, Brasil dilanda masalah besar.
Pele mengalami cedera dalam partai kedua melawan Cekoslowakia.
Tim Samba terbukti kewalahan setelah pertandingan itu berakhir sama kuat 0-0.
"Itu adalah tragedi nasional. Bagaimana bisa Brasil bermain tanpa Pele? Hal ini sangat memotivasi saya," kata penyerang pelapis di skuad Selecao kala itu, Amarildo, dikutip BolaSport.com dari Twitter resmi Piala Dunia.
Benar saja, Amarildo langsung membuktikan ucapannya untuk mengubah tragedi menjadi raihan trofi.
Ketiadaan Pele justru membuka jalan bagi pemain bernama komplet Amarildo Tavares de Silveira untuk bersinar dan mengambil alih tugas sebagai tumpuan gol sepanjang sisa turnamen.
????️ “It was a national tragedy. How could Brazil play without Pele? This really motivated me.”
???? Amarildo was given the thankless task of replacing 'The King' at the 1962 #WorldCup. 'The Possessed One' responded by helping Brazil conquer. Happy birthday, Amarildo!@CBF_Futebol pic.twitter.com/RSJlqMWqLt
— FIFA World Cup (@FIFAWorldCup) June 29, 2021
Amarildo sendiri berusia setahun lebih tua dari Pele dan menjadi pelapis sang jagoan di skuad.
Wajar kalau namanya tidak terdengar segemerlap Pele.
Namun, bersama winger Garrincha, Amarildo pula yang menggendong Tim Samba sampai ke final dan menjadi juara.
Amarildo langsung ngebut setelah Pele cedera dengan ukiran dua gol yang memenangkan Brasil atas Spanyol 2-1 di laga terakhir grup hingga bisa lolos ke perempat final.
Inggris (3-1) dan tuan rumah Cile (4-2) digasak dalam perjalanan mereka ke partai puncak untuk kembali menghadapi Cekoslowakia.
Amarildo, yang juga pernah memperkuat AC Milan (1963-1967), mengawali kebangkitan timnas Brasil dengan mencetak gol penyama skor 1-1.
Brazil 1962 pic.twitter.com/mMFAaFSHRj
— The League Magazine (@Theleaguemag) March 19, 2021
Dia membayar lesakan awal Josef Masopust cuma dalam interval dua menit setelahnya.
Selanjutnya, kondisi mental skuad Brasil makin mantap dengan membalikkan kedudukan via gol Zito dan Vava untuk membungkus trofi kedua di Piala Dunia dengan kemenangan 3-1.
Amarildo sendiri mencetak tiga gol secara keseluruhan sekaligus menjadi pemain tertajam kedua Brasil di Piala Dunia 1962 setelah Garrincha dan Vava (4 gol).
"Kehilangan Pele telah ‘memaksa’ Brasil memperkenalkan Amarildo kepada dunia. Seorang pemain yang akan selalu dikenang sampai kapan pun. Dia membantu tim memenangi Piala Dunia 1962," kata Garrincha memuji rekannya.