Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Usai meraih podium di Race of Champions, Murid Valentino Rossi , Marco Bezzecchi menyebut bahwa Casey Stoner bukan pembalap terbaik Ducati meski telah mencetak sejarah.
Para pembalap Ducati baru saja menyelesaikan balapan eksibisi bertajuk Race of Champions, termasuk Marco Bezzecchi yang membalap untuk tim milik Valentino Rossi, Mooney VR46 Racing Team.
Acara tersebut adalah bagian dari acara World Ducati Week yang berlangsung pada akhir pekan ini, 22-24 Juli 2022, di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Italia.
Dalam balapan Race of Champions, Bezzecchi berhasil naik ke podium ketiga, karena tidak mampu mengalahkan Luca Marini dan Francesco Bagnaia yang menjadi juara.
Bezzecchi merasa sangat senang dengan adanya event yang mempertemukan semua pembalap Ducati dari MotoGP dan WSBK.
Kebahagiaan Bezzecchi semakin bertambah tak kala pembalap veteran seperti Michele Pirro, dan eks rider MotoGP, Danilo Petrucci, yang memperkuat HSBK Ducati di MotoAmerica juga ada di lintasan.
"World Ducati Week sangat menyenangkan. Saya selalu menikmatinya sebagai penggemar tetapi berada dalam event itu luar biasa," ucap Bezzecchi dikutip Bolasport.com dari Motosan pada Kamis (28/7/2022).
"Kehangatan dari fan sangat bagus, ada banyak orang, penggemar dan motor. Saya juga berjalan-jalan di sekitar paddock untuk melihat beberapa motor."
Meski sudah bertemu dengan banyak pembalap Ducati, namun bagi Bezzecchi sejauh ini belum ada yang bisa mengalahkan sosok Troy Bayliss yang menjadi idolanya.
Baca Juga: Masih Ada Muridnya, Valentino Rossi Minta Penggemar MotoGP Jangan Jadi Fans Kardus
Bagi Bezzecchi seorang Casey Stoner juga belum bisa mengalahkan Bayliss, meski sudah mempersembahkan gelar Juara Dunia MotoGP bagi Ducati di tahun 2007.
Bayliss sendiri adalah salah satu pembalap Ducati yang cukup sukses di WSBK.
Sejak bersama Ducati dari tahun 1998, Bayliss sudah memenangkan tiga gelar Juara Dunia WSBK, yaitu tahun 2001, 2006, dan 2008.
Pada tahun 2003 sampai 2006 Bayliss juga sempat merasakan kerasnya persaingan di MotoGP.
Prestasi mentereng Bayliss terjadi pada musim 2003 di mana dia merampungkan muism itu dengan duduk di peringkat keenam.
Pada tahun 2006 memutuskan untuk kembali ke WSBK, setelah tidak terlalu kompetitif di kelas utama MotoGP.
Meski belum pernah meraih gelar Juara Dunia di kelas MotoGP, Bezzecchi menyebut bahwa Bayliss adalah pawangnya Ducati.
"Bayliss telah menjadi dewa bagi para pembalap Ducati. Saya cukup beruntung bertemu dengannya dan dia juga sangat hebat secara pribadi," ucap Bezzecchi.
"Tapi ada juga Stoner, yang membuat sejarah di Ducati. Sayang sekali dia tidak ada di sini."
"Aku pernah bertemu dengannya dan dia pria yang baik."
"Tapi yang paling membuat saya terkesan adalah Bayliss. Benar-benar fantastis, salah satu yang terbesar dalam sejarah."
Baca Juga: Karier Alex Marquez Dihancurkan Honda