Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mahasiswa Penggiat Alam Universitas Trilogi, Kalibata, Jakarta Selatan, menggelar kegiatan Harsha Pratala Orienteering Competition (HPOC) pada 30-31 Juli 2022.
Kegiatan yang bertemakan Jakarta Density itu digelar di Universitas Trilogi.
Tema Jakarta Density ini diambil untuk menggambarkan hiruk pikuk Kota Jakarta dan budayanya.
Kegiatan ini sebagai wadah untuk memperkembangkan olahraga dan juga mengikat tali persaudaraan antar penggiat orienteering.
Orienteering merupakan olahraga yang lebih fokus ke arah fisik.
Orienteering berasal dari bahasa Swedia yang artinya melintasi medan tidak dikenal dengan bantuan peta dan kompas.
Orienteering awalnya digunakan oleh kalangan militer negara-negara kawasan Skandinavia (Swedia, Norwegia, dan Finlandia) sebagai suatu metode latihan dengan menggunakan peta dan kompas.
Pada pertengahan tahun 1980 hingga sekarang, aktifitas ini rutin setiap tahun digelar dalam latihan ataupun kompetisi di lingkungan masyarakat sipil dan militer.
Baca Juga: Punya Skuad Terbaik di Eropa, Tidak Ada Alasan bagi Barcelona untuk Tak Berprestasi Musim Depan
Nah di Indonesia, Orienteering sudah dikenal sejak tahun 1980. Pada tahun 2001,
Indonesia mendeklarasikan berdirinya Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI).
Hingga sekarang, FONI berkembang dan memiliki potensi untuk membawa bangsa Indonesia berprestasi di kancah Internasional.
Ketua Pelaksana Kegiatan HPOC, M Zulkifli, membeberkan alasannya menggelar acara tersebut.
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Mampu Rebut Emas, Karisma Evi Bidik Titel Asian Games 2023
"Karena olahraga ini salah satu alternatif yang meningkatkan kecerdasan berpikir dengan cara yang menyenangkan agar masyarakat lebih terlatih sehat secara fisik dan mental," ucap M Zulkifli.
Acara HPOC dibagi kedalam dua kategori yakni pria dan wanita usia 20 tahun ke atas.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh kelompok mahasiswa penggiat alam, pelajar, dan umum.
Tujuan kegiatan ini antara lain untuk memperkenalkan olahraga orienteering yang diantaranya bisa mencari bibit-bibit masa depan untuk Indonesia.
Baca Juga: Cetak Gol Lagi di Korsel, Asnawi Bukukan Rekor Baru, Tak Ada Pemain Indonesia Yang Melampaui
M Zulkifli mengatakan bahwa ini acara pertama yang digelar oleh Mahasiswa Penggiat Alam Universitas Trilogi.
"Ada 55 peserta yang ikut mulai dari mahasiswa, pelajar, dan umum," kata M Zulkifli.
Kompetisi yang dimainkan dalam kegiatan ini adalah point to point, perencanaan lintasan orienteering, memilih lokasi kontrol di medan yang harus dikunjungi oleh peserta.
Para peserta juga harus menentukan rute perjalanannya sendiri.
Baca Juga: Resmi Diperkenalkan Barcelona, Jules Kounde Singgung Peran Besar Xavi dalam Transfernya
Olahraga orienteering ini tidak hanya mengandalkan kecepatan tapi juga ketepatan navigasi peta dan kompas.
Pihak panitia juga sudah menyiapkan total hadiah untuk para pemenang.
"Acara ini memakai lokasi Universitas Trilogi dan sekitar Kecamatan Pancoran."
"Kami juga menyiapkan hadiah dengan total Rp 7,6 juta termasuk beberapa produk dari sponsor," tutup M Zulkifli.