Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Beberapa klub dan pemain di Liga Inggris mulai menolak gerakan berlutut yang menyimbolkan antirasisme sebelum kick-off
Pada Liga Inggris musim 2021-2022 sebelum kick-off pertandingan, tim-tim melakukan gerakan berlutut sebagai simbol dari penolakan atas segala bentuk rasisme.
Namun, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible, beberapa klub Premier League ingin berhenti dari aksi tersebut.
Keputusan itu dilaporkan datang dari 20 klub di Liga Inggris dan beberapa kapten setuju bahwa saat ini gerakan tersebut sudah kehilangan makna sesungguhnya.
Sebelumnya gerakan antirasisme di Premier League mendapatkan pujian dari banyak pihak ketika pertama kali dilaksanakan.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, semakin banyak pemain yang menentang gerakan tersebut, di antaranya adalah Marcos Alonso dan Wilfried Zaha.
Beberapa pemain Liga Inggris menilai bahwa gerakan ini mulai kehilangan maknanya.
Sebagian klub masih setuju untuk melakukannya. Namun, banyak juga yang sudah tidak ingin melakukan gerakan tersebut.
Bournemouth yang baru-baru ini promosi dilaporkan tidak akan melakukan gerakan berlutut sama sekali.
Baca Juga: Tendang Frenkie de Jong Jadi Satu-satunya Cara Barcelona Bisa Rekrut Bernardo Silva
Salah satu pemain Liga Primer pertama yang menentang simbol itu adalah Wilfried Zaha.
“Saya merasa seperti berlutut itu merendahkan,” kata Zaha, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.
“Tumbuh dewasa, orang tua saya hanya memberi tahu bahwa saya harus bangga menjadi orang kulit hitam, apa pun yang terjadi, dan saya hanya berpikir kita harus berdiri tegak.”
Wilfried Zaha will no longer be taking a knee before matches. ???? pic.twitter.com/dfWWhTiUeX
— Football Tweet ⚽ (@Football__Tweet) February 19, 2021
Baca Juga: Joan Laporta Tak Meyangkal Barcelona Ditawari Cristiano Ronado, tapi Lebih Pilih Robert Lewandowski
“Saya pikir makna di balik semuanya menjadi sesuatu yang baru saja kita lakukan sekarang. Itu tidak cukup. Saya tidak akan bertekuk lutut."
“Kami mencoba untuk mengatakan bahwa kami setara tetapi hal-hal ini tidak berhasil.”
“Kecuali ada perubahan, jangan tanya saya tentang hal itu. Kecuali tindakan akan terjadi, saya tidak ingin mendengarnya.”
Tak hanya Zaha, pemain Chelsea, Marcos Alonso, juga menolak untuk berlutut.
Namun, pemain asal Spanyol itu menunjukkan bentuk antirasisme dengan cara lain.
“Saya sangat menentang rasisme dan segala bentuk diskriminasi. Saya sekadar memilih untuk menunjuk lencana yang bertulis No To Racism,” kata Alonso dikutip BolaSport.com dari The Athletic.
“Saya memilih cara ini dan tentu saja, untuk mengatakan dengan sangat jelas bahwa saya menentang rasisme dan menghormati semua orang,” lanjut eks pemain Fiorentina itu.
Baca Juga: RESMI - Barcelona Tendang Oscar Mingueza ke Celta Vigo, Dikontrak Empat Tahun