Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Barcelona disebut membodohi diri sendiri karena nekat mendatangkan striker kawakan, Robert Lewandowski.
Transfer Robert Lewandowski dikritik sebagai salah satu keputusan paling sembrono Barcelona.
Pada bursa transfer musim panas 2022, Barcelona menghabiskan waktu untuk negosiasi transfer Robert Lewandowski dari Bayern Muenchen.
Pengorbanan besar dilakukan Barcelona hingga menjual sebagian aset klub untuk pembiayaan transfer.
Lewandowski memang masuk ke dalam rencana pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, untuk musim 2022-2023.
Namun, usia Lewandowski yang sudah mencapai 33 tahun diperkirakan akan mendatangkan masalah besar.
Mantan agen yang mendatangkan Lionel Messi ke Barcelona, Josep Maria Minguella, menyampaikan keberatannya akan transfer Lewandowski.
"Kontrak Lewandowski yang berdurasi empat tahun sangatlah berisiko," kata Josep Maria Minguella seperti dilansir BolaSport.com dari Marca.
Protes Minguella tidak hanya disebabkan oleh usia Lewandowski, tetapi juga kekhawatiran akan adaptasi sang striker.
Lewandowski menghabiskan 12 tahun terakhirnya dengan bermain di Bundesliga bersama Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen.
Dalam kurun waktu tersebut, Lewandowski mencetak total 312 gol untuk kedua klub.
Namun, Minguella meragukan catatan tersebut bisa diulangi oleh Lewandowski saat membela Barcelona.
"Lewandowski memang striker hebat, tetapi ia akan menemui banyak masalah karena ruang yang ia dapatkan sempit di LaLiga," kata Minguella.
Minguella juga mengkritik Barcelona yang memiliki opsi terlalu banyak di lini serang mereka saat ini.
Ada tujuh pilihan yang tersedia untuk Xavi berkreasi dengan lini depannya.
Baca Juga: Tak Masuk Rencana Xavi, Barcelona Tolak Beri Nomor Punggung kepada Dua Pemain
Hal ini bisa menimbulkan masalah karena empat pemain terancam menghuni bangku cadangan secara reguler.
Minguella mengkhawatirkan Xavi yang kesulitan mengelola tim sehingga rencananya tidak berjalan dengan baik.
Xavi diharapkan bisa mengembalikan Barcelona ke jajaran elite pada musim ini.
Musim lalu menjadi bencana besar setelah Barcelona menutup musim dengan puasa gelar.
Dengan skuad yang ada saat ini, Barcelona justru disebut akan kesulitan memilih pemain daripada bersyukur dengan banyaknya opsi.