Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Joan Laporta Paham Risiko, Marah Saat Disebut Gadaikan Barcelona

By Sri Mulyati - Kamis, 4 Agustus 2022 | 21:15 WIB
Presiden Barcelona, Joan Laporta, berbicara dalam forum Mobile World Congress (28/2/2022). (LLUIS GENE)

BOLASPORT.COM - Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengaku paham risiko dan marah saat ia disebut menggadaikan klubnya.

Aktivitas transfer Barcelona pada musim panas 2022 memang mengundang sejumlah kontroversi.

Barcelona berani mendatangkan para pemain seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Jules Kounde, Franck Kessie, dan Andreas Christensen.

Para pemain tersebut datang setahun setelah Barcelona kehilangan Lionel Messi karena masalah keuangan.

Mereka bahkan disebut belum bisa didaftarkan oleh Barcelona karena neraca keuangan belum seimbang.

Perekrutan pemain yang justru menimbulkan masalah baru langsung memunculkan pandangan negatif terhadap Barcelona.

Langkah Joan Laporta pun dipertanyakan karena dianggap tidak menyelesaikan permasalahan klub.

Joan Laporta pun membela diri dan menjelaskan keputusannya mengambil langkah berani tersebut.

Baca Juga: Para Pemain Manchester United Berharap Cristiano Ronaldo Minggat?

"Menjual 25 persen dari saham Barca Studios bukanlah hal yang saya inginkan," kata Laporta seperti dilansir BolaSport.com dari New York Times.

"Hal tersebut merupakan kebutuhan. Saya bukan penjudi, risikonya saya hitung dengan benar," ucap Laporta menambahkan.

Penjualan sebagian aset diperlukan demi meningkatkan pendapatan Barcelona.

Peningkatan pendapatan akan memperlancar langkah Barcelona untuk mendaftarkan pemain.

LaLiga menerapkan peraturan tentang pengeluaran gaji pemain yang tidak boleh melebihi 70 persen pendapatan klub.

Dari tahun lalu, masalah utama Barcelona memang soal menurunnya nilai pendapatan.

Pandemi COVID-19 membuat ekonomi klub anjlok sehingga uang yang masuk ke dalam kas pun tidak sebanyak biasanya.

Baca Juga: Tak Masuk Rencana Xavi, Barcelona Tolak Beri Nomor Punggung kepada Dua Pemain

Akibatnya, Barcelona harus memotong gaji pemain dan melepas sejumlah nama yang memboroskan anggaran.

Di sisi lain, Barcelona juga membutuhkan perbaikan tim dan perlu mendatangkan nama besar.

Untuk itu, penjualan aset pun diperlukan agar bisa mendapatkan dana besar buat transfer pemain.

Laporta merasa penjualan aset adalah langkah terbaik dan bisa mendatangkan dana dengan cepat.

Barcelona juga masih menempuh cara lain seperti menjual beberapa pemain demi keseimbangan tim.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P