Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel, maklum jika para pemain depannya takut mengenakan nomor punggung 9 karena sejarah yang tidak mengenakkan.
Belum ada pemain yang mengenakan nomor punggung 9 di Chelsea pada musim 2022-2023.
Terakhir, nomor yang identik dengan penyerang itu dipakai oleh Romelu Lukaku musim lalu sebelum ia cabut ke Inter Milan.
Romelu Lukaku hanya satu tahun bertahan di Chelsea, dan cuma sanggup menyumbangkan 15 gol di lintas kompetisi.
Thomas Tuchel menilai wajar jika para pemain yang ada saat ini di timnya ragu-ragu mengenakan nomor 9.
“Banyak yang bilang nomor itu terkutuk. Kami tidak mengosongkan nomor itu karena alasan taktis atau sengaja menunggu ada pemain baru yang datang mengambilnya,” kata Tuchel, dikutip BolaSport.com dari Goal.
"Tidak ada banyak permintaan untuk nomor punggung 9. Terkadang pemain ingin mengganti nomor, tetapi ternyata tidak ada yang mengambilnya.”
"Semua orang yang sudah ada di klub ini mengatakan bahwa para pemegang nomor 9 sebelumnya sulit mencetak gol."
"Karena itulah tak ada yang mau mengenakannya saat ini,” ucap Tuchel lagi.
Ucapan Tuchel beralasan, karena Lukaku bukan satu-satunya penyerang yang seolah dinaungi kutukan nomor 9 di Chelsea.
Sebelum penyerang asal Belgia itu, sudah ada beberapa nama besar yang gagal memenuhi ekspektasi sebagai juru gedor The Blues dengan seragam nomor 9.
Mereka adalah Mateja Kezman (2004-2005), Hernan Crespo (2005-2006), Fernando Torres (2011-2014), hingga Gonzalo Higuain pada 2018.
Thomas Tuchel pun tidak bisa memastikan apakah ada penyerang baru yang akan datang ke klub untuk mengambil nomor tersebut.
“Kita lihat saja ke depannya. Chelsea punya kutukan dengan nomor punggung 9. Saya juga percaya takhayul dan paham kalau para pemain lebih suka memakai nomor lain,” ucap sang nakhoda.
Baca Juga: BURSA TRANSFER - Cerita Sedih Chelsea, Duit 1,2 Triliun Tetap Ditolak
“Namun, menurut saya, kehadiran Raheem Sterling sudah akan sangat membantu kami.”
“Secara umum, Chelsea punya kewajiban untuk menciptakan lebih banyak posisi ofensif dan menambah pemain di area kotak penalti lawan,” ujar Tuchel lagi.